Alat ini mengukur perubahan kondisi tubuh seperti denyut jantung, tekanan darah, peningkatan keringat, hingga interval helaan napas. Pemeriksa akan memberikan pertanyaan, kemudian reaksi fisiologis seseorang akan terlihat dalam alat poligraf.
Tanda-tanada berupa gagap saat menjawab, berkeringat, gerakan bola mata tidak fokus, akan terjadi tanpa disadari.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan Brigadir J masih terus berlanjut. Keterangan yang berbeda disampaikan oleh tersangka Bharada E dan Irjen FS. Hal ini menimbulkan kebingungan publik terkait pernyataan yang sebenar-benarnya fakta. (hma/rhd)
Baca juga:
- Pemkot Malang Dorong Penguatan Konsultan Lokal INKINDO Jatim Lewat Kemitraan Strategis
- Tamparan Guru Ngaji dan Denda 25 Juta: Antara Pendidikan, Kekerasan, dan Relasi Kuasa
- Smart Tax Persada dan Vesop Bapenda Kota Malang Jadi Percontohan Lombok Barat
- Andy Sasongko Gantikan Didik Adhyotomo sebagai Kajari Batu
- KabagOps Polres Batu Pimpin Apel Pengamanan dan TFG Karnaval Desa Giripurno