Alat ini mengukur perubahan kondisi tubuh seperti denyut jantung, tekanan darah, peningkatan keringat, hingga interval helaan napas. Pemeriksa akan memberikan pertanyaan, kemudian reaksi fisiologis seseorang akan terlihat dalam alat poligraf.
Tanda-tanada berupa gagap saat menjawab, berkeringat, gerakan bola mata tidak fokus, akan terjadi tanpa disadari.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan Brigadir J masih terus berlanjut. Keterangan yang berbeda disampaikan oleh tersangka Bharada E dan Irjen FS. Hal ini menimbulkan kebingungan publik terkait pernyataan yang sebenar-benarnya fakta. (hma/rhd)
Baca juga:
- Babinsa Kedungkandang Monitoring Aktivitas Pertanian dan Penggilingan Padi Arjowinangun
- Babinsa Mergosono Berikan Pembekalan Peran RT RW dalam Keamanan Lingkungan Berbasis Masyarakat
- Wali Kota Apresiasi Musda VI PKS Kota Malang Usung Persatuan Kolaborasi dan Regenerasi
- Publik Menilai Take Home Pay DPR RI Sebesar Rp65 Juta Belum Signifikan
- Hotman Paris Minta Keadilan kepada Presiden Prabowo dalam Kasus Nadiem Makarim