PJT 1 Amankan Lahan Konservasi Air agar Ketersediaan Stabil

titik 0 air di arboretum yang dikabarkan punya khasiat untuk awet muda
titik 0 air di arboretum yang dikabarkan punya khasiat untuk awet muda

Batu, SERU.co.id – Perum Jasa Tirta 1 berupaya melestarikan kawasan konservasi arboretum yang berada di Desa Sumber Brantas. Kawasan yang  disebut juga sebagai titik 0 tempat mengalirnya air dari kawasan hulu dijaga agar kelangsungan air di kawasan hulu tetap terjaga.

Direktur Utama Jasa Tirta 1 Raymond Valliant Ruritan mengaku, salah satu upaya PJT 1 menjaga wilayah tersebut adalah dengan membatasi aktivitas masyarakat umum di seputaran Arboretum Batu. Masyarakat dilarang sembarangan masuk begitu saja ke Arboretum. Hal ini demi menjaga debit air yang mengalir baik di saat usia penghujan maupun musim kemarau.

Bacaan Lainnya

“Memang alirannya itu saat kita perhatikan nampak kecil. Tapi dari aliran kecil ini tak pernah ada kata ‘berhenti’ setiap tahun,” serunya.

Raymond, sapaan akrabnya menjelaskan, debit air di sumber mata air Arboretum atau titik 0 selalu stabil. Sehingga dirinya yakin, Kota Batu tidak bakal mengalami kekeringan. Saat musim hujan, air mengalir sebanyak 3 liter per detik, sedangkan saat musim kemarau mencapai 1,5 liter per detik.

“Tiap tahun baik musim kemarau atau hujan debit air tak pernah mengering. Jadi bisa dikatakan bahwa kondisi sumber mata air Sungai Brantas akan terus stabil,” ucapnya.

Ditanya seputar banjir bandang yang terjadi November 2021 lalu, Raymond mengaku tidak ada dampaknya terhadap Arboretum. Namun tahun 2004 silam, banjir bandang yang melanda Kota Batu benar- benar membawa dampak kerusakan yang hebat. Karena saat itu, gelondongan kayu berdiameter hampir 1 meter sampai ikut terbawa arus sehingga menyebabkan banyak jembatan yang terputus.

“Saat banjir bandang tahun 2004,  18 tahun silam itu memberikan efek pada Arboretum” jelasnya lagi.

Selain difungsikan sebagai lahan konservasi air, Arboretum Juga difungsikan sebagai area konservasi bagi ratusan tanaman endemik yang tumbuh di sana. Antara lain tanaman cempaka dan damar. Setidaknya ada 100 jenis tanaman yang tumbuh dan dilindungi disana dari kepunahan. (dik/ono)

disclaimer

Pos terkait