Jakarta, SERU.co.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, ia telah mengetahui siapa personel polisi yang mengambil CCTV rusak di sekitar rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Jenderal Sigit juga menyebut, pihaknya mengetahui bagaimana CCTV itu diambil.
Jenderal Sigit mengatakan, oknum-oknum terkait dengan CCTV tersebut yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik, akan ditindak tegas. Pihaknya akan menelaah apakah hal tersebut masuk ke pelanggaran kode etik atau pidana.
“Kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilan dan siapa yang mengambil juga sudah kita lakukan pemeriksaan dan saat ini tentunya kita akan melakukan proses selanjutnya,” seru Jenderal Sigit, Kamis (4/8/2022) malam.
Ia berjanji untuk membuka hasil penyidikan setelah seluruh proses dituntaskan. Sejauh ini, Kapolri telah mengambil keputusan dengan mencopot Irjen Ferdy Sambo dan 24 polisi lainnya dari jabatannya.
Mereka dimutasi karena dinilai telah menghambat penanganan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas tewasnya Brigadir J.
Lebih lanjut, Kapolri juga menyatakan, pihaknya sedang mendalami kemungkinan adanya dalang di balik tewasnya Brigadir J yang ditembak oleh Bharada E. Tim penyidik akan terus melakukan penyelidikan terhadap Bharada E dan pihak yang terkait lainnya.
“Tidak akan berhenti sampai di situ dan akan terus dikembangkan, sehingga semuanya kemudian menjadi jelas terkait siapa pun yang terlibat dalam proses tindak pidana tersebut akan kita tindak tegas,” tegasnya. (hma/rhd)
Baca juga:
- Dugaan Penyerobotan Tanah Milik Warga Makin Memanas, Warga Pamekasan Laporkan ke Polres
- Edarkan Narkoba, Pria Asal Donomulyo Ditangkap di Kamar Kosnya di Kepanjen Beserta 39,5 Gram Sabu
- Klub Pamekasan FC Diduga Dijual ke Pasuruan, Ketua PSSI Pamekasan: Ada Pelanggaran Akan Saya Selidiki
- Alfamart dan Cusson Baby Kembali Jangkau Kesehatan Ibu–anak lewat Posyandu
- Lanud Abdulrachman Saleh Gelar “Open Base” Untuk Umum, Hadirkan Atraksi Udara dan Pameran Alutsista