Malang, SERU.co.id – Ditengah gejolak perekonomian dunia yang disebabkan oleh pandemi covid-19, kini masyarakat dituntut untuk lebih inovatif. Salah satu inovasi untuk mendorong pemulihan ekonomi adalah menggiatkan digitalisasi ekonomi.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, dengan pesatnya perkembangan di era society 5.0 ini harus ada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan teknologi. Menurutnya, ketepatan dalam penggunaan teknologi itu sendiri, merupakan cara yang paling jitu untuk bangkit pasca pandemi.
“Kita tekankan pada ekonomi digital, dan ternyata apa yang saat dulu saya canangkan dengan revolusi industri 4.0 itu ternyata menuai hasil. Kesadaran untuk digitalisasi itu sudah semakin terlihat,” seru Sutiaji, usai menghadiri Closing Ceremony Digifes Ngalam 2022, Minggu (12/6/2022).
baca juga : Komitmen Wujudkan Kota Kreatif, Pemkot Malang Fasilitasi Generasi Muda
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga menyatakan untuk siap mendukung program yang diusung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang. Dimana program tersebut adalah Siap, Inovatif, Aman, Pakai, Quick, Response Code Indonesian (SIAP QRIS)
“Tadi ada pencanangan di Kota Malang, tiga titik. Yaitu Pasar Dinoyo, Pasar Bunulrejo dan Mall Matos. Sebetulnya kita sudah menerapkan itu di 16 titik, cuma ya pelan-pelan tapi pasti,” imbuhnya.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan suatu keharusan untuk dapat bersaing di masa recovery tersebut. Tidak hanya di satu sektor saja, Sutiaji menyebutkan, di semua sektor termasuk pemerintahan.
“Digitalisasi menjadi keseharusan kita di seluruh sektor. Termasuk Smart City salah satunya yang masuk di antara itu, pelayanan publik terpadu yang dimiliki oleh Kota Malang,” terang orang nomor satu di Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tersebut.
Kedepan dirinya berharap, dengan digitalisasi ekonomi, tentunya akan memiliki dampak positif bagi semua kalangan. Sebab, menurutnya dalam proses pembangunan tentunya Pemkot Malang tidak tebang pilih di satu kalangan saja.
Baca Juga : Pemkot Malang Sampaikan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2021 kepada DPRD
“Maka ini bagian dari proses bagaimana keadilan itu, menyentuh seluruh lapisan. Yang menikmati itu bukan hanya lapisan dari sebagian golongan saja. Makanya ada tahapan-tahapan seperti ini, mudah-mudahan kedepan akan lebih baik,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala BI Malang, Samsun Hadi mengungkapkan, dengan dilaunchingnya SIAP QRIS tersebut, tentunya dapat mendorong perekonomian masyarakat. Dimana di era yang serba digital tersebut, masyarakat dapat dengan mudah menangkap pangsa pasar.
“Ini berdasarkan dari kebiasaan masyarakat, hampir semua tenant menggunakan QRIS. Sehingga ekosistem akan terus didorong dan dibangun, agar masyarakat semakin mudah cepat dan handal,” imbuhnya.
- Ribuan Warga Muhammadiyah Sholat Idul Adha di Stadion Brantas di Kota Batu
- Indonesia Bungkam China 1-0 di GBK, Jaga Asa Lolos ke Babak Keempat
- Dokter AY Segera Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Pelecehan Seksual
- Wali Kota Batu dan Ketua TP PKK Takziah ke Kediaman Adelia Savitri Beri Bantuan Beasiswa Kuliah
- Wali Kota Batu Lantik Dewas & Direksi Perumdam Among Tirto Masa Bhakti 2025-2030
Senada, Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Bandoe Winarto mengungkapkan, jika dengan adanya pandemi sendiri mendorong perubahan gaya hidup di lingkungan masyarakat.
“Digitalisasi telah memberikan opsi baru bagi masyarakat. Sebab pandemi itu sendiri merupakan eskalator masyarakat menuju penggunaan ekonomi digital,” kata Bandoe.
Terakhir dirinya mengapresiasi capaian yang telah dimiliki oleh Kota Malang. Seperti diketahui, jika Kota Malang sendiri telah dikategorikan salah satu daerah digital.
“Malang ini patut diapresiasi, dikarenakan telah mendapatkan kategori Pemerintah Daerah (Pemda) digital. Sejalan dengan kondisi itu, maka salah satu inisiasi (SIAP QRIS) ini adalah suatu langkah yang tepat dilakukan di Malang,” sambungnya. (bim)