Seorang Gadis Diduga Disekap dan Dicabuli Teman Ayahnya

sekap mlg
Rumah yang digunakan untuk penyekapan.(ws6)

Dijanjikan Tebus Ijazah dan Pekerjaan

Malang, SERU.co.id – Warga Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang digegerkan dengan adanya seorang gadis yang berhasil melarikan diri setelah disekap dalam lemari di sebuah rumah kontrakan, Kamis (9/6/2022) malam.

Bacaan Lainnya

     Wakil RT09 RW03 Desa Sambigede, Agus Harianto menceritakan, awal mula kejadian tersebut saat tersangka Agus Wicaksono (alias Deni) berasal dari Banyuwangi, berniat akan membantu korban IRN (18), warga Sumberpucung, untuk mengambil ijazahnya yang belum bisa diambil karena terkendala biaya. Setelah itu korban juga dijanjikan akan dicarikan pekerjaan.

     Tersangka dan korban kemudian membuat janji untuk bertemu, mengingat tersangka adalah teman dari ayah korban, IRN mengiyakan dan menurut apa yang dikatakan pelaku. “Sebelumnya si cewek ini sudah paham dengan pelaku, pelaku ini temennya orang tua. Terus pengakuan tersangka ini kepada orang tuanya adalah aparat intel,” seru Agus Harianto.

     Mereka bertemu sekitar pukul 07.30 pagi,  kemudian korban dibonceng oleh tersangka. Namun tidak menuju kesekolahan seperti yang disepakati, tersangka membawa korban kekontrakannya. Sesampai di rumah kontrakan, korban diminta untuk mengambil laptop di dalam kamar tersangka.

     Tanpa ada kecurigaan korban menuruti perintah tersangka, tak selang lama tersangka ikut masuk kedalam kamar dan mengunci pintu kamar tersebut. Tanpa berpikir panjang, tersangka langsung melakukan tindak kekerasan seksual terhadap korban. Setelah dirasa puas tersangka langsung mengikat tangan korban, menggunakan  kerudungnya dan membungkam mulut gadis malang tersebut dengan jaket.

      Tak berhenti di situ aksi keji tersangka berlanjut, tersangka kemudian memasukkannya korban kedalam lemari pakaian. “Sebelum diperlakukan seperti itu dia diancam dulu. Ya namanya cewek polos dia takut, mungkin pasrah yah terjadilah seperti itu. Sempat melakukan kekerasan, kalau lebam ada di dada sini pokoknya ada bekas-bekas kekerasan. Terus darah-darah di sofa itu ada,” terangnya.

     Seusai maghrib tersangka kemudian meninggalkan rumah, mendengar hal tersebut korban langsung berusaha untuk membebaskan dirinya dari ikatan tersebut. Setelah berupaya dengan keras akhirnya korban dapat keluar dan meminta bantuan kepada tetangga terdekat.

      Melihat hal tersebut, warga langsung berkumpul dan meminta bantuan kepada aparat desa dan pihak kepolisian. Kemudian tersangka dibawa Kapolsek Sumberpucung untuk diamankan.

     Pemilik rumah kontrakan, Sunarsih menjelaskan, dirinya tidak tahu menahu dengan kejadian tersebut, meskipun rumah yang ia sewakan kepada tersangka itu berdekatan. Dirinya baru tahu setelah orang-orang berkerumun di halaman rumahnya, sekitar pukul 21.00 dan juga ada pihak kepolisian. “Saya gak tau apa-apa mbak, soalnya semua sudah tidur. Kemudian saya mendengar keramaian di depan rumah, karena penasaran saya intip dari jendela ini. Kok banyak orang, Terus ada polisi baru saya tau kalau ada kejadian itu,” kata Sunarsih.

     Menurut penuturan wanita berusia 58 tahun itu, dia jarang berinteraksi dengan orang yang telah enam bulan menyewa rumahnya tersebut. Dan tidak ada hal yang mencurigakan sebelum kejadian penyekapan  itu terjadi, dirinya hanya melihat tersangka keluar dan tak selang lama kembali lagi dengan seorang gadis. “Saya tidak berani menegur, karena dulu ibuknya (istri tersangka) pernah bilang kepada saya ‘Buk Seh, kalau papanya ini membawa wanita lain. selain saya jangan curiga ya, karena istri papanya ada empat’ makanya saya tidak curiga saat gadis itu masuk rumah,” terang Sunarsih saat diklarifikasi oleh SERU.co.id.

     Sunarsih, juga mengatakan sejak gadis tersebut masuk pukul 08.00 WIB, sampai dia berhasil lolos tidak ada hal yang mencurigakan seperti suara gaduh, atau tarikan dari dalam rumah. (ws6/mzm)

disclaimer

Pos terkait