Pasuruan, SERU.co.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang memperkenalkan QRIS Cross Border kepada wisatawan domestik maupun mancanegara. Melalui transaksi digital dalam Bromo Marathon 2025 di Kabupaten Pasuruan, Minggu (7/9/2025).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina menyampaikan, partisipasi Bank Indonesia sejalan strategi mendorong quality tourism. Melalui peningkatan 3A (atraksi, amenitas, akses) serta 2P (promosi dan people). Pengenalan QRIS Cross Border merupakan upaya Bank Indonesia memperkuat peran sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi daerah.
“Bromo Marathon tidak hanya menghadirkan pengalaman berlari yang unik, tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat. Melalui event ini, Bank Indonesia menghadirkan inovasi pembayaran digital QRIS Cross Border, agar transaksi wisatawan semakin mudah, cepat dan aman,” seru Febrina, dalam keterangan resminya.
QRIS Cross Border menjadi sarana pembayaran digital lintas negara, dimana wisatawan mancanegara dapat bertransaksi di merchant lokal menggunakan aplikasi negara asalnya. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan belanja wisatawan, memperluas pasar bagi UMKM, dan mendorong inklusi keuangan di Kabupaten Pasuruan.
Bromo Marathon merupakan ajang lari ikonik di Indonesia, menggabungkan tantangan fisik dengan keindahan alam, serta budaya lokal masyarakat Tengger. Pada penyelenggaraan ke-12 tahun ini, diikuti 2.300 pelari dan dihadiri 2.000 lebih wisatawan dalam negeri dan mancanegara. Dimana diikuti pelari dari 21 negera turut memeriahkan area Plataran Bromo Hotel sebagai venue.
“Selain lomba lari berbagai kategori, rangkaian kegiatan juga menghadirkan bazaar UMKM lokal, atraksi seni budaya, dan hiburan musik. Bank Indonesia Malang menghadirkan QRISperience, yakni pengalaman peserta dan pengunjung merasakan kemudahan bertransaksi melalui QRIS. Cukup scan QRIS Donasi minimal Rp12 untuk mendapatkan berbagai pilihan souvenir menarik,” imbuh Febrina.
Penyelenggaraan Bromo Marathon 2025 diproyeksikan memberikan perputaran ekonomi mencapai miliaran rupiah. Melibatkan sedikitnya 12 UMKM lokal, serta menyerap tenaga kerja hingga 260 orang panitia dari masyarakat sekitar. Dampak tetesan ekonomi (economic spillover) ini diharapkan memperkuat kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah.
“Bank Indonesia meyakini kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, Disporapar, Pokdarwis Desa Tosari, serta penyelenggara Galanesia. Dapat menjadikan Bromo Marathon tidak hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga ikon pariwisata Pasuruan dan Jawa Timur di kancah internasional,” optimismenya.
Sebagai informasi, perkembangan transaksi QRIS di Kabupaten Pasuruan menunjukkan progres menggembirakan. Pertumbuhan dari sisi volume transaksi sampai dengan Juli 2025 naik sebesar 161 persen (yoy) dari 886 ribu transaksi menjadi 2,3 juta transaksi. Sedangkan dari sisi nominal naik sebesar 126 persen (yoy) dari Rp120 milyar menjadi Rp271 milyar.
“Dengan sinergi ini, Bank Indonesia berharap, penerapan transaksi digital melalui QRIS dapat semakin meluas, khususnya di sektor pariwisata. Serta mendukung penguatan ekonomi nasional melalui pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan,” tandasnya. (rhd)
