Surabaya, SERU.co.id – Seorang bayi berusia 10 bulan diduga terjangkit hepatitis misterius dirawat secara intensif di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Dokter spesialis hepatitis RSUD dr Soetomo dr Bagus Setyoboedi menyampaikan, gejala yang dialami bayi tersebut belum mengarah ke hepatitis misterius. Namun, ia kini sedang diawasi.
“Sejauh ini kami masih investigasi, usianya 10 bulan. Kami cari tahu dulu seperti apa. Sekarang masih kita awasi,” seru Bagus, Sabtu (7/5/2022).
Bagus menyatakan, pasien tidak mengalami gangguan kesadaran. Serta, kondisinya kini mulai membaik.
“Kondisinya membaik. Kelihatannya masalahnya di saluran empedunya,” kata Bagus.
Kendati tidak mengarah ke hepatitis akut misterius, bayi tersebut berada di ruang khusus isolasi. Hal ini lantaran pihak rumah sakit tidak ingin mengambil risiko.
“Apa pun kami lakukan supaya virus tidak merebak ke mana-mana,” sebutnya.
“Kami enggak mau kecolongan, kami tempatkan di ruang isolasi khusus saat ini,” sambungnya.
Sejauh ini, terdapat 114 kasus suspek jaundice per data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jawa Timur pada 4 Mei 2022.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) KOta Surabaya Naniek Sukristina menjelaskan, ciri-ciri anak terjangkit hepatitis akut misterius diantaranya adalah mengalami penurunan kesadaran, demam tinggi, urin berwarna gelap dan feses pucat, serta terjadi perubahan warna kekuningan pada kulit, mata, dan membran mukosa.
“Ciri lain adalah arthralgia atau myalgia (nyeri sendi atau pegal-pegal, mual, muntah atau nyeri perut. Selain itu, lesu atau hilang nafsu makan, dan diare,” ucap Naniek, dilansir dari JPNN. (hma/rhd)
Baca juga:
- Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Polres Malang Pasang Rambu dan Papan Peringatan Jalur Rawan
- ASN di Batu Cabuli Keponakannya Sejak Kelas SMP
- dr Nur Rochmah Jabat Direktur RSUD Kanjuruhan Setelah Kosong Lima Tahun
- Rakor Bersama Panitia Karnaval Desa Giripurno, Polres Batu Tegaskan Larangan Sound Horeg
- 390 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang Resmi Diluncurkan, Bupati Berharap sebagai Penguat Ekonomi Daerah