Pasar Induk Among Tani, Bakal Jadi Pemecah Keramaian Wisata di Alun-Alun Batu

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko (ist) - Pasar Induk Among Tani, Bakal Jadi Pemecah Keramaian Wisata di Alun-Alun Batu
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko (ist)

Batu, SERU.co.id – Proyek pasar induk ‘Among Tani’ Kota Batu, mulai memasuki tahap awal pembangunan. Tiang-tiang pancang mulai ditanamkan sebagai pondasi dasar. Dari gambar desain yang ada, lantai tiga Pasar Batu akan menjadi sentra kuliner, dan memungkinkan untuk beroperasi 24 Jam.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, dengan hadirnya Pasar Induk Among Tani nanti, akan ada perubahan jam berdagang. Hal ini disebabkan adanya penambahan foodcourt (sentra kuliner) pada lantai tiga pasar. Salah satu fungsi foodcourt tersebut, adalah untuk memecah keramaian yang saat ini terpusat di Alun-alun Kota Batu.

Bacaan Lainnya

“Mungkin juga nanti ada perubahan jam berdagang, ketika kemarin sampai sore tutup, tetapi karena sekarang ada kuliner di atas (lantai 3). Insya Allah itu akan memecah keramaian yang ada di Alun-alun, dan bisa dialihkan ke pasar besar ini,” seru Dewanti.

Orang nomor satu di Kota Batu itu, juga menjelaskan, Pasar Induk Kota Batu akan tetap menjadi pasar tradisional. Soal nanti akan menjadi pasar wisata, itu hanyalah dampak dari pembangunan pasar yang bagus.

“Target akhir untuk pasar wisata itu, sebetulnya dampak dari pembangunan pasar yang sudah bagus dan layak. Insya Allah wisatawan akan menjadikan pasar sebagai destinasi. Pasar ini akan tetap adalah pasar tradisional, dijalankan oleh warga Kota Batu, tetapi dengan situasi dan kondisi yang lebih baik dan profesional,” bebernya.

Sementara itu, untuk mewujudkan pasar layak menjadi destinasi wisata, dibutuhkan manajemen yang benar-benar baik dan profesional. Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, pihaknya harus mengkaji secara mendalam, model manajemen seperti apa yang cocok untuk Pasar Induk Batu nantinya.

“Pasar ini membutuhkan manajemen yang betul-betul bagus, itu akan saya kaji secara mendalam. Kalau sekelas UPT (Unit Pelaksana Teknis), itu sama saja dengan eselon 4, pasti akan berat untuk mengatasi pasar yang sudah sebesar ini,” cetusnya.

Diskumindag Kota Batu diberi tenggang waktu 16 bulan atau selama proses pembangunan pasar oleh Wali Kota Batu, untuk menyiapkan manajemen pasar.

“Artinya, sebelum proyek ini jadi, hal-hal yang berkaitan dengan operasional pasar harus kita tuntaskan,” pungkasnya. (ws3/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait