Malang, SERU.co.id – Gedung Kesenian Gajayana yang berlokasi di Jalan Nusa Kambangan Nomor 19 Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang sudah lama menjadi tempat berbagai pertunjukan kesenian. Namun kondisinya kini miris bopeng tak beraturan, lantaran banyak kerusakan dan bocor. Sehingga beralasan tepat jika Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang berencana merehabnya.
SERU.co.id mencoba menelusuri gedung berlantai dua yang juga sebagai markas Museum Musik Indonesia (MMI) ini. Ditemui di lokasi, salah satu penjaga museum menjelaskan, banyak titik di sana sini yang sudah tidak layak.
“Sudah waktunya direhab. Kalau hujan banyak yang bocor. Menyebabkan lampu konslet, banyak yang mati,” seru Abdul Rozak, penjaga gedung sekaligus petugas kebersihan, disela-sela membersihkan kursi, Jum’at (12/11/2021).

Pria kelahiran tahun 1980 ini menyebutkan, kondisi kursi beberapa di antaranya ada yang rusak dan jebol. Dirinya menerka-nerka kursi penonton terakhir diganti 20 tahunan lalu, sudah terlampau lama. Seingatnya, semenjak ia menikah dengan istrinya.
“Kalau kursi sudah seharusnya (ganti), ini kalau tidak salah hampir 20 tahun sebelum anak saya lahir,” ungkapnya.
Terkait pembangunan salah satu ruang, Abdul Rozak mengungkapkan, pernah ada renovasi salah satu ruangan. Salah satunya ruang ganti tepat dibawah panggung, pembangunan ketika zamannya pemerintahan Abah Anton.
“Pernah (dibangun) ketika masih dipegang Dinas Pariwisata, membuat ruangan ganti. Kalau ruangan ini masih layak dan bagus, serta sering dipakai,” jelasnya, sembari menunjukkan ruang ganti.
Pria yang tinggalnya disamping gedung tersebut menuturkan, selama ini mendapat upah dari penyelenggara event. Selama pandemi, praktis ia tidak mendapat pemasukan dari penyewa gedung.
“Dapat setiap ada pemakai, karena ada untuk kebersihan. Selama pandemi serabutan kadang narik becak, tambal ban. Pernah mendapat bantuan Rp1,5 juta untuk seniman,” imbuhnya.
Oleh Abdul Rozak, SERU.co.id diajak mengelilingi sudut demi sudut Gedung Kesenian Gajayana. Ia menunjukkan sisi sebelah timur dan barat yang atapnya banyak tambal sulam asbes.
Bergeser ke lokasi dalam, terlihat ada beberapa plafon yang bocor. Serta sisi panggung yang terbuat dari kayu dan triplek juga terlihat menganga. Selanjutnya, menelusuri sisi bawah dan samping panggung, nampak samping kamar mandi ada genangan air bocor.

Sementara ruang ganti masih layak dan sering ditempati. Beralih melewati tangga, nampak anak tangga yang terbuat dari kayu mulai lapuk dan jebol.

Sebelumnya, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana menuturkan, berinisiatif untuk merehab gedung di tahun 2022 mendatang. Kedepan ketika sudah jadi, jika memang harus memungut biaya atau iuran tidak sampai menjadi beban pemanfaat gedung.
“Polanya nanti kita bicarakan bersama, yang jelas tidak memberatkan untuk seniman dan masyarakat Kota Malang,” ujar Suwarjana.
Hal tersebut, dalam rangka pengoptimalan, dan mewadahi para seniman untuk berkreasi hingga menampilkan kesenian kebudayaan agar tetap lestari. Pasalnya gedung cagar budaya tersebut milik Pemkot Malang yang bersejarah serta berada di tengah kota.
“Di sisi lain, kita punya budayawan yang banyak, namun tempat ajang tampilan mereka kurang,” paparnya.
Pihaknya beralasan untuk merehab gedung, agar siapapun bisa menggunakan fasilitas untuk tampil, latihan, maupun gladi bersih kesenian maupun kebudayaan. Sedangkan saat ini masih banyak yang belum memenuhi dari segi sarana dan prasarana.
“Makanya nanti akan kami rehab, disiapkan lighting dan soundsystem yang memadai. Harapan kami, supaya bisa mengembangkan talenta para seniman di Kota Malang,” jelasnya. (jaz/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja