Malang, SERU.co.id – Tepat 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional di berbagai daerah. Seperti halnya Apel Hari Santri di Kantor PCNU, Jalan KH Hasyim Asy’ari, Kota Malang.
Memperingati Hari Santri, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen mendukung dan membantu pondok pesantren untuk UMKM. Penguatan tersebut dengan meminta dinas terkait untuk ikut mendampingi, seperti Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskopindag).
“Bagaimana penguatan ekonomi tadi kita akan kolaborasi. Santri memang awalnya (dipandang sebelah mata). Saya masih ingat kakak saya ingin daftar lurah itu susah kenapa, karena kiainya bilang awakmu ojo jadi pegawai negeri,” seru Sutiaji, Jum’at (22/10/2021).
Menurutnya, kiai menghendaki para santri tidak berafiliasi, atau tidak bergantung dengan orang lain. Harus mandiri dengan mengembangkan minat bakat sesuai bidangnya masing-masing. Berseiring dengan hal tersebut, pemerintah akan menguatkan keterampilan di pondok pesantren.
“Apalagi sekarang dunia IT e-commerce nya luar biasa,” ujar penyuka makanan pedas ini.
Selain itu, pihaknya juga akan mensupport dalam literasi. Kota Malang menjadi satu-satunya di Indonesia yang memiliki perpustakaan kitab kuning. Ditambah literasi digital yang harus ditashih (disahkan) kebenarannya menggunakan kitab.
“Sehingga ini menjadi kekuatan kita bahwa tidak boleh langsung percaya begitu saja. Ini tradisi santri, jadi sanadnya jelas,” terang pria penghobi badminton ini.

Senada, Ketua PCNU Kota Malang, KH Israqunnajah mengungkapkan, pelaksanaan seremonial peringatan hari santri kali ini tetap terbatas tanpa mengurangi kekhidmatan esensi. Karena bagaimanapun kondisi pandemi belum berakhir.
“Apa yang kita lakukan tidak kalah, kita punya empati, tidak euforia dengan penurunan level. Karena kita masih dalam tanda petik ‘berkabung’ pandemi belum selesai,” ujar Gus Is, sapaan akrabnya.

Pihaknya berharap, kondisi pandemi yang melandai ini bisa terus dan sudah tidak ada lagi kasus aktif. Sehingga kerjasama, berbagai kegiatan dan program bisa terealisiasi dengan baik.
“Semoga melandai terus, bisa kosong (nol, red). Kita akan berkembang lebih hebat lagi, tentu sinergi dengan Pemkot Malang,” ujar pria yang juga Wakil Rektor Bidang Kerjasama UIN Malang.
Terkait pendampingan kepada Santri Millenial, PCNU Kota Malang mengakui, banyak santri memiliki potensi yang bermacam-macam. Baik bermedia sosial, di bidang teknologi informasi, membuat start up dan lainnya.
Akan tetapi, dikatakannya, karena masalah pandemi belum bisa berbicara banyak maupun berkontribusi. Mungkin satu waktu nanti, akan menunjukkan kekuatan dan bangkitnya perekonomian pondok pesantren.
“Kita punya namanya RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyah) Asosiasi Pondok Pesantren, itu yang kita minta melakukan banyak hal. Termasuk pendampingan dan sinergi dengan ekonomi termasuk melalui UMKM,” pungkas putera KH Masduqi Mahfudz ini. (adv/jaz/rhd)
Baca juga:
- Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Polres Malang Pasang Rambu dan Papan Peringatan Jalur Rawan
- ASN di Batu Cabuli Keponakannya Sejak Kelas SMP
- dr Nur Rochmah Jabat Direktur RSUD Kanjuruhan Setelah Kosong Lima Tahun
- Rakor Bersama Panitia Karnaval Desa Giripurno, Polres Batu Tegaskan Larangan Sound Horeg
- 390 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Malang Resmi Diluncurkan, Bupati Berharap sebagai Penguat Ekonomi Daerah