Kota Malang, SERU – Merespon kesedihan mendalam yang dirasakan warganya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengaku prihatin dengan kondisi warganya yang memilih pulang lantaran trauma kerusuhan di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).
“Beberapa kondisi mereka kurang sehat dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar maupun ke Rumah Sakit Dokter Soetomo. Semua dalam tanggungan Pemprov Jatim,” seru Khofifah, disela menerima dan memberangkatkan para perantau ke kampung asal masing-masing, Rabu (2/10/2019) petang.

Disebutkan Khofifah, pada gelombang pertama, para perantau yang turun melalui Lanud Abd Saleh Malang sebanyak 122 orang dan yang melalui Bandara Juanda Surabaya 41 orang. Para perantau tersebut diantarkan kerumahnya masing-masing setelah dibuat berita acara terlebih dulu ke dinas sosial masing-masing daerah.
“Kita tetap menggunakan berita acara. Karena ini untuk kepentingan kalau nanti misalnya pemerintah pusat ingin mengetahui data-data para perantau yang kembali ke daerah asal, kita sudah siap dengan data itu. Jikalau kemudian ada konsesi dari pemerintah pusatpun kita sudah siap dengan data. Jadi posisi kita hari ini adalah memberikan layanan,” seru wanita pertama yang menjabat Gubernur Jatim.
Kebanyakan dari para perantau tidak membawa banyak pakaian dan bekal. Untuk itu, Pemprov Jatim telah menyiapkan pakaian siap pakai untuk pakaian ganti mereka, dan bekal lainnya. “Selain pakaian, kami berikan bantuan sembako agar ketika sampai di rumah ada yang dikonsumsi. Kami juga berikan masing-masing Rp 1 juta,” sebutnya.
Pemprov Jatim telah membuat posko di Jayapura untuk mengadministrasikan para perantau dari Jawa Timur, baik yang di Jayapura maupun di Wamena. “Kira-kira mereka mau pulang menggunakan pesawat atau kapal laut. Insyaallah besok akan ada 130 orang perantau yang akan pulang ke Jawa Timur,” tandasnya. (rhd)