Kota Malang, SERU – Hari pertama YUZU Indonesia Masters 2019, rangkaian dari BWF World Tour Super 100, di GOR Ken Arok, Malang, Selasa (2/10/2019), tetap menjadi tontonan yang menarik. Meski babak kualifikasi sepi penonton, namun pada babak 64, dukungan penonton mulai terlihat saat pertandingan petang hari.
Salah satunya, pertandingan tunggal putra antara pebulutangkis senior Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, melawan Koh Jia Wei Joel, pebulutangkis muda asal Singapura. Pada set pertama, Sony lebih bermain santai. Mungkin taktik yang digunakan untuk melihat kepiwaian pemain muda Singapura, Koh Jia Wei. Menginjak pertengahan set pertama, Sony mulai serius ketika tenaga Koh Jia Wei terkuras karena agresifitasnya. Tak lagi mengandalkan bola smash keras. Sayangnya, Koh Jia Wei lebih dulu menyudahi set pertama dengan kemenangan tipis 18-21.

“Ini pertama kali saya ketemu dia. Pukulannya memang keras. Saya lihat situasi, makanya saya coba pancing dia. Kalau diladeni langsung keras, saya kalah usia. Shuttlecock-nya juga kenceng,” ungkap Sony, yang selalu didampingi istrinya yang juga berperan sebagai pelatih.
Masuk set kedua, Sony mulai meningkatkan permainan dengan melesat 6 poin pertama tak terkejar. Mencoba mengubah pola dengan bola panjang dan smash. Tak ingin ketinggalan, rupanya Koh Jia Wei mulai mengumpulkan tenaga, hingga permainan sedikit berimbang. Dan Sony berhasil memenangi set kedua dengan selisih separuh 21-12.
“Saya harus atur strategi, jika tidak bermain keras, belum tentu saya menang. Tua atau muda memang bukan jaminan, tapi keputusan mengubah strategi cukup berpengaruh. Tahu kapan menggunakan teknik atau kekuatan. Tentunya buah pengalaman,” ungkap pemain kelahiran Surabaya, 7 Juli 1984 ini.
Pada rubber set, permainan keduanya berimbang. Saling kejar poin mewarnai permainan. Umpan bola silang menjadi amunisi keduanya. Cukup menguras tenaga memang. Keduanya sempat imbang 17-17 diujung permainan. Dan akhirnya, Sony mengunci Koh Jia Wei dengan kemenangan 21-17.
“Saya harus bisa meredam pemain muda. Bagaimana antisipasi poin-poin kritis itu perlu konsentrasi dan pengalaman. Jika tidak, bisa ketinggalan. Alhamdulillah stamina tidak ada masalah,” beber pemain yang sempat menjuarai Indonesia Open Grand Prix Gold Badminton 2012 ini.
Melaju ke babak 32, Sony Dwi Kuncoro akan bertemu dengan pemain muda Indonesia, Muhammad Febriansyah pada Rabu (2/10/2019) pukul 16.50 WIB. Apakah dia akan mengalah atau dikalahkan pemain muda dari Indonesia, nantikan penampilannya. (rhd)