Walikota Apresiasi Peserta Kuis Kihajar 2019 Jatim

Kota Malang, SERU

Walikota Malang Sutiaji mengapresiasi kesempatan yang diberikan Pustekkom Kemdikbud kepada Kota Malang sebagai tuan rumah Kuis Kihajar 2019 di level Jawa Timur. Ini menegaskan, bahwa Kota Malang memiliki komitmen dalam pengembangan dunia pendidikan ke arah yang lebih baik.

Baca Lainnya

“Kami berkomitmen dalam dunia pendidikan, karena harkat dan martabat bangsa diukur melalui pendidikan. Sehingga, kami juga konsen mulai Paud hingga Perguruan Tinggi, terlebih Akhlakul Karimah melalui pendidikan berkarakter,” seru Sutiaji, saat membuka Kuis Kihajar 2019 Jatim, di Aula Pertamina SMKN 2 Kota Malang, Kamis (19/9/2019).

Animo perwakilan peserta saat pembukaan Kuis Kihajar 2019 Jatim. (rhd)

Menurutnya, pendidikan tidak boleh mengungkung, tapi sebagai inkubator melahirkan suasana nyaman tanpa tekanan psikologis. “Dengan tekanan atau bullying, dapat membunuh karakter anak. Untuk itu, guru dan orang tua wajib mengarahkan sesuai bakat dan minat. Tidak boleh memaksakan. Karena raport rekam jejak mulai kondisi lingkungan, jenjang pendidikan sebelumnya hingga saat ini, bisa diketahui. Meski dalam keterbatasan orang tua, akhirnya memberikan amanah kepada guru,” tambah pria nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini.

Kuis Kuis Kihajar 2019, lanjut Sutiaji, merupakan wahana sarana prasarana untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas serta akses pendidikan. “Zonasi juga merupakan upaya perbaikan dan pemerataan kualitas pendidikan.
Ibarat investasi pendidikan, 5 tahun memang belum terasa. Namun 20 tahun ke depan akan terasa manfaatnya,” tandas politisi partai Demokrat ini.

Dalam Kuis Kihajar ini, Kota Malang menurunkan 26 peserta didik SD/SMP/SMA/SMK (Sederajat), hasil seleksi sebelumnya. Untuk lebih memantapkan hasil maksimal, saat siswa bertanding, para guru diberikan pembekalan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang. “Target juara umum level Jatim diborong oleh tim Kota Malang, termasuk target nasional nantinya. Karena itu, kami berusaha memaksimalkan program terkait IT,” seru Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Dra. Zubaidah, MM.

Jumlah peserta tiap kota dan kabupaten di Jawa Timur, masing-masing diwakili satu orang tiap jenjang dalam Kuis Kihajar Tingkat Provinsi. Sementara peserta Kota Malang memenuhi sisa kuota dari total 250 peserta di semua jenjang pendidikan.

Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Utama di Pusat Teknologi dan Komunikasi (Pustekkom), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sumarno, menjelaskan, Kuis Ki Hajar adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh Pustekkom dalam rangka membudayakan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan, sosialisasi produk dan layan Pustekkom Kemdikbud, serta menggali potensi akademik dan non akademik bagi peserta didik.

Pelaksanaan Kuis Ki Hajar Provinsi dilaksanakan dua tahap seleksi, yakni tes akademik berbobot penilaian 70 persen dan tes presentasi dengan penilaian 30 persen. “Melalui serangkaian aktivitas tersebut, diharapkan seluruh siswa pada akhirnya akan mengetahui potensi dirinya, baik akademis maupun non akademis yang dapat menjadi bekal mereka di kemudian hari,” seru Sumarno.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Dra. Zubaidah, MM, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Kuis Kihajar (Kita Harus Belajar) merupakan ajang kompetisi untuk peserta didik SD/SMP/SMA/SMK (Sederajat) di seluruh tanah air dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN). Kuis Kihajar merupakan salah satu wahana untuk menyosialisasikan pemanfaatan siaran TV Edukasi, Suara Edukasi, Streaming dan Video on Demand. Kuis Kihajar 2019 dilaksanakan mulai Maret hingga September 2019

Kuis Kihajar 2019 dilaksanakan melalui 4 (empat) jalur, yaitu Kuis Kihajar melalui SMS, Kuis Harian melalui website, Kuis Harian melalui website untuk Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) ,dan Kuis Tingkat Provinsi. Kuis yang diinisiasi oleh Pustekkom Kemdikbud memperebutkan total hadiah Rp 300 juta. (rhd)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *