Dewan Sarankan Tambahan Rumah Sakit Rujukan

OVERLOAD - Kondisi RSUD Sidoarjo yang sejak beberapa hari terakhir overload pasien Covid-19 mendorong Komisi C DPRD Sidoarjo menyarankan penambahan rumah sakit rujukan Covid-19 di Sidoarjo - Dewan Sarankan Tambahan Rumah Sakit Rujukan
OVERLOAD - Kondisi RSUD Sidoarjo yang sejak beberapa hari terakhir overload pasien Covid-19 mendorong Komisi C DPRD Sidoarjo menyarankan penambahan rumah sakit rujukan Covid-19 di Sidoarjo.
RSUD Sidoarjo Overload Pasien Covid-19

Sidoarjo, SERU.co.id – Sejak beberapa hari terakhir, RSUD Sidoarjo terpaksa tidak menerima pasien Covid -19. Hal ini disebabkan ruang isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit milik daerah Sidoarjo ini overload. Karena itu, anggota dan pimpinan Komisi D DPRD Sidoarjo menyarankan adanya penambahan rumah sakit rujukan baru di Sidoarjo. Apalagi, sekitar 9 rumah sakit rujukan di Sidoarjo kondisinya hampir penuh semua.

“Kami menyarankan adanya penambahan rumah sakit rujukan. Tambahan ini untuk menampung pasien Covid -19 yang baru berdatangan. Kalau tidak ditambah, maka harus membuat lagi rumah sakit darurat seperti dulu,” ujar Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, M Dhamroni Chudlori, Senin (04/01/2021).

Bacaan Lainnya

Selain itu, lanjut politisi senior PKB ini menjelaskan saat ini sejumlah RS di Sidoarjo siap untuk dijadikan RS rujukan. Seperti RSI Aminah di Kecamatan Prambon.

“Di rumah sakit ini, memiliki sekitar 30 kamar di lantai 3. Rencananya mau mengajukan diri ke Dinkes Sidoarjo sebagai rumah sakit rujukan,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, politisi asal Tulangan ini menegaskan, selain menambah rumah sakit rujukan, Dhamroni juga mengingatkan jika Pemkab harus menggalakkan lagi peran Satgas Covid-19 di tingkat desa. Kasus Covid-19 di Sidoarjo, belum 100 persen terkendali.

“Karena itu, upaya pencegahan hingga tingkat desa juga patut untuk didisiplinkan kembali. Seperti upaya awal adanya Covid-19 dulu,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan menyebutkan saat ini ada 223 pasien Covid-19 yang sedang dirawat di ruang isolasi RSUD Sidoarjo. Bahkan, 16 pasien terpaksa ditempatkan di IGD karena ruang isolasi penuh. Mereka juga mengantre untuk masuk ruang isolasi.

“Karena itu, kami (rumah sakit) menutup layanan IGD sampai 3 Januari. Pasien yang bergejala ringan dikirim isolasi mandiri di hotel,” tandasnya. (wan/ono)

disclaimer

Pos terkait