Bupati Probolinggo Terpapar Covid-19

MASIH ISOLASI MANDIRI: Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari saat ditemui beberapa waktu lalu. Saat ini ia masih menjalani isolasi mandiri meski hasil swab Minggu (6/12) menyatakan ia sudah negatif covid. (dok) - Bupati Probolinggo Terpapar Covid-19
MASIH ISOLASI MANDIRI: Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari saat ditemui beberapa waktu lalu. Saat ini ia masih menjalani isolasi mandiri meski hasil swab Minggu (6/12) menyatakan ia sudah negatif covid. (dok)
Awalnya Ngantuk Berat dan Sendi Ngilu

Probolinggo, SERU.co.id – Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari aktivitas beberapa hari terakhir sempat terganggu. Itu lantaran Bupati sempat terpapar Covid-19. Bupati Tantri diketahui terpapar korona sejak Senin (23/11) lalu. Meski saat ini kondisinya sudah jauh membaik dan sudah dinyatakan negatif, namun Bupati Tantri masih menjalani isolasi mandiri.

Senin (7/12), Bupati Tantri berbagi pengalamannya terpapar Covid-19 lewat zoom. Tantri menceritakan, awalnya Ia mengalami tidak enak badan pada Sabtu (21/11) lalu. Kemudian mengalami kantuk dan lemas.

Bacaan Lainnya

“Pada Jumat (20/11) lalu saya pergi keluar kota menggunakan mobil. Sehari setelah itu, merasa capek namun tidak seperti biasanya. Saya pikir mungkin cuma butuh istirahat,” ungkapnya.

Kemudian pada hari Minggu (22/11) Tantri merasakan kantuk yang luar biasa. Sehingga, tidak bisa melakukan aktivitas dengan normal. Sebab bawaannya hanya ingin tidur.

Tidak hanya itu seluruh sendi terasa ngilu. Pada hari Senin (23/11) kecurigaan muncul. Ia pun bergegas untuk melakukan Tes Rapid Swab Antigen. Dari situ diketahui, bahwa dirinya terpapar Covid-19.

 “Rasa ngantuknya tidak wajar, seperti belum tidur berhari-hari. Dan badan rasanya njarem. Saya sudah biasa melakukan rapid swab sendiri, hasilnya strip dua, ” ujarnya.

Mengetahui hal tersebut, Tantri kemudian langsung menghubungi Pihak Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19. Setelah mengetahui hasil tersebut, kemudian dirinya berkonsultansi dengan Dinas Kesehatan berkaitan dengan tindakan yang harus dilakukan.

“Hasilnya cukup mengagetkan sebab gejala sangat minim, kemudian saya berkonsultasi dengan dr Shodiq (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Red) dan harus menjalani isolasi,” ujar Tantri.

Pada hari Selasa (24/11) dirinya kemudian dibawa ke rumah sehat untuk medapatkan penanganan yang intensif. Selama 12 hari berada di rumah sehat untuk melakukan isolasi dengan penanganan yang tepat membuat kondisinya membaik.

Minggu lalu (6/12) swab evaluasi kembali dilakukan dan hasilnya Bupati telah dinyatakan negatif. “Kemarin (Minggu, Red) baru tes swab ulang, Alhamdulillah hasilnya sudah negatif, sudah boleh pulang ke rumah. Namun demikian, saya masih membatasi interaksi dengan keluarga dirumah, mengingat baru saja pulang,” tuturnya.

Sementara itu Juru Bicara Ketua Pelaksana Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Dewi Vironica. Mengatakan bawa kasus yang dialami oleh Bupati masuk dalam klaster pelangi, sebab sumber penyebarannya belum diketahui pasti.

“Dari informasi yang disampaikan Bupati, Beliau mengatakan jika sebelumnya melakukan kegiatan diluar kota. Oleh karena itu kasus ini masuk dalam klaster pelangi,” katanya.

Disinggung terkait dengan kondisi Keluarga Bupati, dirinya menegaskan bahwa keluarga dalam keadaan baik-baik saja. Namun demikian pemantauan dan upaya untuk meminimalisir penyebaran tetap dilakukan secara intensif.

“Sejauh ini keluarga dalam keadaan sehat. Bupati juga turut menjaga keluarga, makanya walaupun sudah kembali kerumah tetap melakukan pembatasan interaksi,” tutur Dewi. (geo/jun)

disclaimer

Pos terkait