Malang, SERU.co.id – Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan kebijakan untuk memperpanjang penutupan jalur pendakian Ranu Kumbolo, Gunung Semeru. Hal tersebut dilakukan guna menindaklanjuti imbauan kondisi cuaca ekstrem dari pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha menerangkan, keputusan tersebut dilaksanakan berdasarkan imbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi cuaca ekstrem sepanjang Bulan Desember 2025.
“Memutuskan untuk memperpanjang penutupan pendakian Gunung Semeru, hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan,” seru Rudijanta, saat dikonfirmasi.
Dirinya membeberkan, selain cuaca ekstrem langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi dan perlindungan demi keselamatan. Serta kenyamanan pengunjung dari ancaman bencana alam yang mungkin terjadi, seperti intensitas hujan tinggi, tanah longsor dan angin kencang.
“Bagi pendaki yang telah melakukan pembelian tiket melalui sistem booking online di bromotenggersemeru.id pada periode 20 November – 18 Desember 2025,” ungkapnya.
Rudijanta membeberkan, calon pendaki akan diberikan kesempatan untuk melakukan penjadwalan ulang (reschedule). Mekanismenya kebijakan tersebut akan diumumkan setelah terdapat kepastian pembukaan kembali jalur pendakian.
Dikatakan Rudijanta, meskipun dilakukan penutupan pendakian pendakian di Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, aktivitas wisata ke kawasan Bromo dan Ranu Regulo masih dapat dilakukan dengan prosedur keselamatan yang ada.
“Namun, pengunjung dihimbau untuk menghindari area rawan bencana, khususnya di sekitar kawah Bromo (spot Planet Bromo). Perlu diketahui, lokasi seismograf pemantau kegempaan dan aktivitas vulkanik Bromo berada di area tersebut,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pihaknya terus menghimbau bagi seluruh calon pengunjung wajib mematuhi keputusan tersebut. Serta segala bentuk aktivitas pendakian ilegal di kawasan konservasi akan dikenakan peringatan dan tindakan tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
“Diharapkan seluruh pengunjung, pelaku jasa wisata dan pihak-pihak terkait untuk menjadi perhatian serta dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,” ungkapnya. (wul/mzm)








