Demo di Depan Gedung DPRD
Malang, SERU.co.id – Massa yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Demokrasi melakukan aksi damai dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional di depan gedung DPRD Kota Malang (24/9/2020).Mereka menyerukan beberapa poin tuntutan kepada pemerintah.
Yakni menolak Omnibus Law dan juga segera tuntaskan konflik agraria, meminta untuk menghentikan segala bentuk kriminalisasi tani dan aktivis, hentikan segala bentuk perusakan lingkungan dan beberapa poin lainnya.
Selain aksi, mereka juga memasang dan memperlihatkan beberapa poster kritikan satire yang ditujukan kepada pemerintah. Salah satunya bertuliskan gedung DPRD Kota Malang masih jadi Warung Pecel.
“Seperti yang kita tahu, semua janji demi keadilan masyarakat hanyalah bualan. Buktinya kita sekarang dihadapkan dengan ancaman omnibus law, konflik agraria dan masih banyak lagi,” terang humas aliansi, Mansur Lumaela.
Sementara itu, lewat pernyataan resmi aliansi, Data pada akhir tahun 2019 telah terjadi 279 letusan konflik agraria dengan luasan wilayah konflik mencapai 734.239,3 hektar. Jumlah masyarakat terdampak konflik agraria tahun ini sebanyak 109.042 KK yang tersebar di 420 desa, di seluruh provinsi di tanah air.
Dibandingkan situasi konflik agraria tahun lalu, yaitu 410 letusan konflik, maka terjadi penurunan jumlah letusan konflik agraria di tahun ini. “Apabila dilihat dari eskalasi kekerasan penanganan konflik agraria, jumlah korban dan masyarakat yang ditangkap karena mempertahankan haknya atas tanah, maka KPA mencatat di tahun ini ada peningkatan yang menghawatirkan dalam hal brutalitas aparat di wilayah-wilayah konflik agraria,” tambahnya. (cw3/man)