Malang, SERU.co.id – Usai mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya (PKKMB UB) tingkat Universitas, 2 hari lalu, Sabtu-Minggu (19-20/9/2020). Kali ini sekitar 1.119 mahasiswa baru (maba) Program Pendidikan Vokasi tahun ajaran 2020/2021, mengikuti PKKMB secara daring/online di tingkat prodi atau fakultas, selama 2 hari, Senin-Selasa (21-22/9/2020).
PKKMB Vokasi UB bertemakan “Vokasi Kolaboratif Wujudkan Aksi Kreatif” ini diikuti oleh maba berbagai prodi, di antaranya Prodi D3 Keuangan Perbankan, D3 Administrasi Bisnis, D4 Perhotelan dan D4 Desain Grafis,
Wakil Direktur III Dr Ir Agoes Soeprijanto, MS. mengaku bangga dengan kerja keras tim pelaksana dan jajarannya. Hal ini tak lepas, Vokasi UB memiliki bidang keahlian televisi, filmaker dan IT, sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pelaksanaan PKKMB secara daring.
“Keahlian mahasiswa ini kita satukan untuk wujudkan gelaran PKKMB dengan inovatif dan profesional. Dari pelaksana menyiapkan sekitar satu bulan lebih untuk menata konsep hingga pelaksanaan sesuai tema,” ungkap Agoes, mendampingi Direktur Vokasi UB Dr Ir Darmawan Ockto Sutjipto, MSi.

Kebanggaan lain yang patut disyukuri, lanjutnya, Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto, berkenan memberikan kuliah tamu daring demi membekali dan memotivasi para Maba Vokasi UB.
“Semata demi mendorong Maba menjadi lulusan yang siap bekerja maupun berwirausaha di dunia usaha dunia industri (du-di). Bukan semata mencari IPK terbaik, namun juga berguna bagi Nusa dan bangsa,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana PKKMB Vokasi UB 2020, Harnan Malik Abdullah, ST, MSc, menyampaikan, pihaknya juga memfasilitasi mahasiswa baru difabel dengan baik. Karena cukup banyak maba difabel yang terdaftar di Vokasi UB.
“Yang terdaftar sekitar 100 lebih mahasiswa difabel. Dalam PKKMB daring ini kita siapkan khusus di layar kanan bawah ada penerjemah bahasa isyarat. Itu untuk mempermudah maba difabel dalam mengikuti rangkaian kegiatan PKKMB,” jelasnya.
Harnan menambahkan, selain penerjemah bahasa isyarat, pihaknya juga menyiapkan materi yang telah didokumentasikan, baik pdf, video, dan materi lainnya agar lebih dipahami oleh mahasiswa difabel, dan mahasiswa lain secara umum.

“Harapannya, pandemi Covid-19 bukanlah halangan. Namun menjadi motivasi untuk terus belajar agar menghasilkan karya-karya inovatif bagi bangsa dan negara,” harapnya, mendampingi Wakil Ketua II Bidang Umum dan Keuangan Vokasi UB Dr Susilo, SE, MS.
Dari panitia perwakilan mahasiswa, Ketua Pelaksana PKKMB Abdul Manap Al Fatah, mengatakan, di tengah pandemi dibutuhkan kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak. Meski dalam perjalanannya digodok sejak Maret dan sempat terhenti, karena proses perkuliahan dilakukan daring.
“Alhamdulillah, Yuwaraja XII berjalan sukses. Harapannya hingga besok. Maba yang terbagi
37 klaster dimana masing-masing ada 35 maba tiap klaster cukup antusias. Karena ada sistem poin untuk mendapatkan sertifikat kelulusan PKKMB, sebagai tiket yudisium,” ungkap Manap. (rhd)