Cilegon, SERU.co.id – Prabowo Subianto meresmikan pabrik petrokimia New Ethylene Project milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten. Pabrik senilai USD3,9 miliar ini menjadi salah satu investasi petrokimia terbesar di Asia Tenggara. Kehadiran proyek ini diharapkan mempercepat kemandirian industri sekaligus memperkuat kepercayaan investor asing terhadap Indonesia.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan, komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim investasi aman dan saling menguntungkan. Ia menyebut, investasi asing harus dijaga berlandaskan kepercayaan dan membawa manfaat besar bagi bangsa.
“Kehormatan kita adalah menjadi mitra siapa pun. Apalagi mitra dari luar datang ke kita, membawa investasi hasil kerja keras mereka. Mereka percaya pada kita, maka kita harus amankan dan dukung,” seru Prabowo, dikutip dari website Presiden RI, Kamis (6/11/2025).
Prabowo juga menekankan, pentingnya menciptakan suasana kondusif bagi investor.
“Kita sambut dengan hati dan tangan terbuka. Tidak boleh ada yang mengganggu. Kalau kita saling menghormati dan menjaga kebaikan, Indonesia akan cepat melompat ke tingkat yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia melaporkan, proyek LCI memiliki nilai investasi mencapai USD 3,9 miliar atau sekitar Rp62,4 triliun. Menjadikannya salah satu investasi petrokimia terbesar di kawasan. Pabrik ini berdiri di lahan seluas 110 hektar, 70 hektar sudah digunakan pada tahap pertama.
Menurut Bahlil, kehadiran pabrik ini akan mengubah struktur industri nasional dari negara pengimpor menjadi produsen besar.
“Dengan pabrik ini, 70 persen kebutuhan dalam negeri bisa dipenuhi sendiri. Sementara 30 persen produksinya akan diekspor. Nilai jual per tahun mencapai sekitar 2 miliar dolar AS,” jelasnya.
Pabrik LCI mengolah bahan baku naphta menjadi beragam produk hulu dan hilir. Seperti ethylene (1.000 kta), propylene (520 kta), butadine (140 kta), hingga poly propylene (350 kta). Produk-produk tersebut menjadi bahan dasar untuk botol plastik, kabel, bumper mobil, peralatan medis, ban, karet sintetis, hingga cat.
“Hari ini kita buktikan, hilirisasi Indonesia telah memasuki babak baru. Ini adalah langkah besar menuju kemandirian industri nasional,” pungkasnya. (aan/mzm)








