Kepemimpinan Bupati Fawait Sukses Turunkan Kemiskinan Jember 0,34 Persen

Kepemimpinan Bupati Fawait Sukses Turunkan Kemiskinan Jember 0,34 Persen
Plt. Kadis Kominfo saat mewakili Bupati Jember dalam saat konferensi pers. (sgt)

Jember, SERU.co.id Dalam kepemimpinan Bupati Jember, Muhammad Fawait, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mampu menurunkan angka kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan di Jember saat ini turun 0,34 persen.

Plt. Kadiskominfo Jember, Regar Jeane Dealan Nangka menyebut, data kemiskinan mengalami perubahan yang bagus. Dirinya menyampaikan, angka kemiskinan di Jember saat ini sudah turun 0,34 persen.

Bacaan Lainnya

“Saya baru saja menyelesaikan rapat dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Jember. Dan itulah hasil datanya,” seru Regar, mewakili Bupati Jember Muhammad Fawait dalam konferensi pers, Rabu (17/9/2025) malam.

Menurut Regar, angka penurunan kemiskinan itu terjadi setelah Bupati Muhammad Fawait menjabat. Pihaknya menegaskan, Bupati yang akrab disapa Gus Fawait itu berhasil mengurangi angka kemiskinan pada tingkat terendah dalam 10 tahun terakhir.

“Data terbaru menunjukkan, dalam tujuh bulan kepemimpinannya, Gus Bupati beserta tim berhasil menurunkan angka kemiskinan absolut. Dari sebelumnya sebesar 224.077 jiwa, kini menjadi 216.076 jiwa,” terang Regar.

Regar menambahkan, pencapaian ini merupakan angka kemiskinan yang terendah dalam satu dekade terakhir. Tingkat kemiskinan turun secara bertahap dari 9,01 persen di tahun 2024, menjadi 8,67 persen di tahun 2025.

Baca juga: Penerbangan Perdana Fly Jaya Rute Jember-Jakarta Ditunda, Beroperasi 23 September 2025

“Ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 0,34 persen,” paparnya.

Mengenai angka inflasi, Regar menyampaikan, Kabupaten Jember masih stabil pada angka 2,06 persen. Ini lebih rendah dibandingkan dengan Provinsi Jawa Timur dan tingkat nasional.

“Selain itu, Jember juga mengalami deflasi dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Agustus 2025, deflasi tercatat sebesar 0,04 persen dan pada Juli 2025 sebesar 0,34 persen,” tambahnya.

Kata Regar, hasil ini didukung oleh sejumlah usaha yang dilakukan. Diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.

“Termasuk dukungan pemerintah melalui program-program yang menciptakan lapangan kerja. Contohnya program padat karya dan pemberdayaan usaha mikro kecil, kebangkitan sektor pertanian dan perkebunan. Serta komoditas seperti kopi, kakao dan restorasi pasar tradisional,” jelasnya.

“Terakhir kami terus melaksanakan pembangunan publik daerah di sektor-sektor prioritas. Seperti pendidikan, kesehatan, penguatan lembaga di desa, ekonomi masyarakat, infrastruktur pedesaan, serta pertanian dan wilayah pedesaan,” tandasnya. (sgt/rhd)

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim