Lumajang, Seru.co.id -Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kepemudaan (Poros Suwandak), Senin (14/9/2020) menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lumajang. Mereka menagih janji politik Bupati dan Wabup Lumajang yang hampir setengah perjalanan dinilai masih jauh dari harapan.
Menurut Aan Robi Aziz, salah seorang peserta aksi, ketimpangan pembangunan Kabupaten Lumajang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Lumajang yang sejauh ini ia nilai kurang mengindahkan kebutuhan masyarakat. “Seperti pembangunan SDM dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lumajang, periode pemerintahan yang hampir setengah perjalanan sampai detik ini, masih jauh dari harapan masyarakat, ini yang kami anggap sebagai hal yang sangat fundamental,” ungkapnya.
Dijelaskannya, dalam beberapa periode terakhir perlu sebuah pembenahan dari beberapa segmentasi di Kabupaten Lumajang. “Dalam pandangan dan kacamata kami, Aliansi Poros Suwandak, berbagai macam kebijakan dan impelementatif secara empirik di Kabupaten Lumajang perlu sebuah langkah pembenahan guna menciptakan Lumajang Hebat dan Bermartabat,” tegasnya.
Sementara itu Wabup Lumajang Indah Amperawati yang menemui langsung para pendemo menyampaikan terima kasih atas masukan mahasiwa. Kata Indah, merupakan salah satu tugas dari mahasiswa untuk bisa menyuarakan aspirasi, karena mahasiswa adalah kaum intelektual. “Saya berterima kasih atas aksi damai yang dilakukan karena menurut saya bisa memberikan contoh pada masyarakat terutama generasi muda, bahwa menyampaikan aspirasi tidak harus anarkis tetapi dengan menggunakan segala akal pikiran dan ide-ide yang bisa disampaikan dengan baik kepada pemerintah,” ujarnya.
Bunda Indah menegaskan, hampir 2 tahun tepatnya tanggal 24 September sejak dilantik 2 tahun lalu, dirinya dan bupati menjadi pelayan masyarakat. “Saya selalu menyampaikan bahwa bupati/wakil bupati, sekda serta seluruh aparatur sipil negara bukan seorang pejabat melainkan seorang pelayan masyarakat. Tentu komitmen itu harus kami pegang dan kami laksanakan, sampai berakhirnya masa periode kami tahun 2023. Janji-janji politik yang kami sampaikan. Pak Bupati bersama saya ketika masa kampanye tentu tidak bisa dilaksanakan secara tuntas 1 tahun, karena masa periode kami adalah 5 tahun. Apalagi di tahun ke 2 ini adalah tahun yang penuh keprihatinan, sebab tahun ke 2 ini kita dan seluruh dunia diberi ujian oleh Tuhan terkait dengan pandemi covid- 19. Dimana hampir seluruh daerah bahkan pemerintah pusat sekalipun tidak bisa melakukan pembangunan apapun,” terangnya.
Menurutnya yang bisa dilakukan sekarang ini adalah bagaimana mengatasi secara sosial ekonomi masyarakat yang sangat terdampak covid- 19 ini. Dimana dari sektor kesehatan angka pandemi covid- 19 cenderung masih terus naik. “Tentu harus dimaklumi, setiap waktu setiap detik yang ada dalam pikiran kami adalah bagaimana menyelamatkan nyawa per nyawa supaya selamat dari ancaman covid- 19,” kata Bunda Indah.
Prioritas di tahun ke 2, lanjut Wabup, adalah bagaimana menyelamatkan perut masyarakat. Terutama UKM, para penjual cilok, penjual gotengan, penjual bakso yang setiap hari mereka mencari rejeki di sekolah-sekolah sementara sekolah di tutup atas kebijakan kementerian agar tidak semakin menyebar pandemi covid- 19 ini yang itu sangat banyak mengurangi pendapatan dari para UKM.
“Ini juga menjadi pemikiran kami, maka tentu di tahun ke 2 ini praktis pak bupati dan saya hampir tidak bisa melakukan pembangunan tetapi yang bisa kami lakukan tetap kami lakukan. Program-program yang bisa kami lakukan tetap kami lakukan,” jelentrehnya.
“Beasiswa kepada mahasiswa ini adalah tahun ke 2 kami sudah siapkan, janji kami 1000 mahasiswa itu dalam periode 5 tahun, jadi setiap tahun ada 200 mahasiswa, harusnya tahun ke 2 ini ada 400 mahasiswa, kita siapkan 200 di tahun pertama tetapi yang daftar hanya sekitar 121 mahasiswa, sudah diberitahukan kepada sekolah-sekolah dan kepada masyarakat. Tetapi yang datang yang memenuhi syarat hanya 121 dan di tahun ke 2 ini sampai hari ini masih terdaftar 80-90 orang saja. Kami terus mensosialisasikan kepada mahasiswa-mahasiswa yang baru diterima diperguruan tinggi negeri yang tidak mampu, itu boleh mengambil hak nya untuk mendapatkan beasiswa,” imbuhnya. (adi/ono)