Indonesia Gandeng UEA terkait Covid-19 dan Pangan

Menteri Luar Negeri dan Menteri BUMN. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Indonesia memastikan bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) terkait penanganan Covid-19 dan bidang ekonomi. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir melalui konferensi pers secara virtual.

“Kita berdua melihat betapa kuatnya komitmen pemerintah UAE untuk mendukung kerja sama dengan Indonesia, baik untuk kali ini kerja sama di bidang kesehatan maupun kerja sama ekonomi lainnya,” ucap Retno.

Bacaan Lainnya

“Dua isu yang kami berdua bahas, yaitu kerja sama dalam konteks Covid-19 dan kerja sama kesehatan, serta kerja sama ekonomi lainnya,” tambah Retno.

Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mengunjungi Abu Dhabi untuk mendorong kerja sama di antara dua negara. Kerja sama dalam bidang kesehatan, terutama terkait penanganan Covid-19 sedang dibahas oleh kedua negara.

“Kita pastikan kerja sama yang saling menguntungkan. Kalau kita lihat pada saat ini Indofarma dan Kimia Farma yang kita sekarang melakukan kerja sama,” tutur Erick.

Indonesia dan Timur Tengah bekerja sama dalam distribusi produk farmasi Indonesia ke Timur Tengah. Selain itu, kerja sama juga terkait dengan penyediaan vaksin Covid-19, dan alat deteksi Covid-19 menggunakan teknologi laser dan artificial intelligence.

Sebelumnya pada April, UAE mengirimkan 20 ton peralatan kesehatan berupa masker, sarung tangan, dan hand sanitizer sebagai bentuk solidaritas. UAE juga mengimpor sekitar 30 ton produk UMKM Indonesia, berupa buah-buahan, sayuran, dan makanan kering.

Kunjungan dua Menteri juga membahas tentang kerja sama di bidang ekonomi, khususnya bidang energi dan pangan. Pembahasan mengenai Pertamina dan ADNOC dibahas pada pertemuan ini. Indonesia juga sedang menjajaki kerja sama di bidang pertanian dengan perusahaan Elite Agro dari UAE, yang akan berinvestasi di Jawa Barat.

Kerja sama antara Indonesia dan UEA di bidang pangan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi pangan dan mengamankan pangan di Indonesia. (hma/rhd)

disclaimer

Pos terkait