Malang, SERU.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang memaksimalkan pemanfaatan Early Warning System (EWS) sebagai langkah antisipasi banjir. EWS berfungsi memantau kondisi wilayah rawan bencana untuk mendeteksi potensi banjir lebih dini. Saat ini, terdapat 24 unit EWS yang tersebar di berbagai titik Kota Malang.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Prayitno menjelaskan, sebanyak 11 dari total 24 unit EWS merupakan perangkat baru yang dipasang tahun ini. Perangkat tersebut dipasang di lokasi dengan risiko tinggi dan memerlukan pemantauan intensif sepanjang hari. Selain itu, beberapa unit EWS juga dimiliki oleh kampus dan PT KAI untuk mendukung mitigasi bencana.
“EWS kami dipasang sesuai permintaan masyarakat dan di wilayah yang memerlukan pemantauan penuh sepanjang hari,” seru Prayitno, sapaanya kepada SERU.co.id, Sabtu (21/12/2024).
Kalaksa BPBD Kota Malang, Prayitno menegaskan, pentingnya keberadaan EWS dalam memberikan peringatan dini kepada masyarakat. Dengan alat ini, warga dapat lebih cepat mengambil langkah antisipasi.
Selain memanfaatkan EWS, BPBD menyebarluaskan informasi terkini melalui media sosial dan grup pamong di tingkat kelurahan. Para lurah diminta untuk meneruskan informasi tersebut kepada masyarakat agar komunikasi berjalan efektif. Langkah ini penting agar masyarakat bisa segera bertindak jika terjadi keadaan darurat.
“Kami selalu mengupdate informasi melalui website dan media sosial BPBD. Titik-titik rawan bencana sudah kami bagikan agar masyarakat dapat mengenali cara evakuasi,” tambah Prayitno.
Sebagai upaya mitigasi tambahan, BPBD rutin mengadakan sosialisasi dan simulasi evakuasi di wilayah rawan bencana. Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya langkah antisipasi. Program ini juga dirancang agar masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat.
Prayitno menambahkan, BPBD membuka laporan untuk wilayah yang membutuhkan pemasangan EWS tambahan. Laporan ini akan membantu BPBD menentukan titik-titik baru yang memerlukan perangkat tersebut. Dengan demikian, risiko kerugian akibat bencana dapat diminimalisir secara menyeluruh.
“Kami juga mendorong masyarakat untuk melaporkan jika ada daerah yang memerlukan pemasangan EWS tambahan, agar dapat segera ditindaklanjuti,” tutup Prayitno. (ws12/rhd)