Batu, SERU.co.id – Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Batu menggelar “Abang Tani Class” di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Selasa, (25/11/2024). Ini adalah sebuah acara untuk memberikan apresiasi terhadap Petani Milenial Kota Batu dengan inovasinya di bidang pertanian.
Kabid Pertanian, Distan KP Batu, Puspa Permanasari ST MT kepada SERU.co.id mengatakan, Abang Tani Class adalah kegiatan pelatihan petani milenial. Program ini untuk mendukung dan meningkatkan kapasitas para petani yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan. Agar petani dapat mengadopsi praktik pertanian yang lebih modern dan efisien di era Revolusi Industri 5.0.
“Abang Tani Class” adalah turunan dari program Sartani Gaya KWB yang mencakup 5 inovasi, salah satunya untuk meningkatkan kesejahteraan petani Kota Batu. Ini merupakan satu strategi agar anak muda tertarik di sektor pertanian,” serunya.
Puspa, sapaannya menyebutkan, untuk menjaga agar Kota Batu tetap menjadi kota yang memiliki pertanian unggulan diperlukan program yang sustainable untuk 5 (lima) tahu kedepan. Mengingat sempitnya lahan pertanian di Kota Batu, sehingga dibutuhkan Smart Farming dan Integrared Farming harus dapat berjalan dan terkelola dengan baik. Generasi petani muda inilah yang dapat melanjutkan pertanian modern tersebut.
“Abang Tani Class” ini ada 4 (empat) kali workshop, diantaranya motivasi dari Mr Roo, seorang Movitator yang memberikan semangat agar petani milenial tidak mudah patah semangat, ” ungkapnya.
Puspa menerangkan, kegiatan Abang Tani Class, sebenarnya sudah berlangsung sejak 17 Oktober 2024 dengan memberikan materi kepada petani muda dari beragam disiplin. Mereka memperoleh pemaparan tentang bagaimana hasil pertanian dari Kota Batu bisa saling bersinergi demi masa depan petani modern. Selanjutnya Mereka menerima materi tentang pola dan karakter dalam konten viral sebagai strategi Digital marketing.
“CEO dari Tanduria.co berbagi ilmu agar petani milenial dapat memanfaatkan teknologi membuat konten kreatif dan menjual produk di E-commerce,” ungkapnya.
Puspa melanjutkan, selanjutnya para petani milenial juga mendapatkan materi tentang branding dan konsultasi proposal bisnis dari Duta Petani Milenial, Dwi Lily Indrayani dan P4S Bumiaji Sejahtera, Rachmat Hardiyanto. Dilanjutkan dengan ilmu seputar keuangan dan supply chain yang membahas tentang pengelolaan keuangan bisnis. Untuk materi ini diberikan oleh Mas Hudi selaku owner dari Ramayana Chips.
“Masing-masing mereka mempunyai usaha pertanian dan dari kategori ide bisnis dan pengembangan bisnis, kita menemukan beberapa penyaji terbaik, ” terangnya.

Untuk Kategori Ide Bisnis/Usaha Pertanian, dari Bugsbuster sumberbrantas, IOT innozen Farm dan Laboratorium Pertanian. Dari kategori Pengembangan Bisnis ada Pembenihan Kentang abinaya Sumberbrantas, Strawberry Arohmah Happy Farm dan Milky Ai ayobeternak. Sedangkan kategori favorit diraih RirisFarm (jeruk lemon dna bibit lemon sumberejo), Moosi Ranch Sindy Gunungsari dan Lereng Arjuno Farm dari Sumbergondo.
“Apresiasi atas Ketekunan, Keseriusan dan Kegigihan dalam memperjuangkan usaha di bidang Pertanian diberikan kepada Zuki Veggie carrot seed, Lereng arjuno dan Smardhyari Farm POC, ” imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto, SP. MM dalam sambutannya mengajak seluruh peserta Abang Tani Class untuk terus belajar dan berkembang demi pertanian Kota Batu. Ia berharap agar petani milenial untuk tidak ragu berinovasi dan berkolaborasi. Dalam mengembangkan sektor pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan.
“Saya berharap acara ini bisa menjadi penyegaran terhadap ekosistem pertanian di kota Batu yang melibatkan berbagai stakeholder yang dapat memperkuat jejaring petani milenial,” harapnya.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Batu, mengungkapkan kondisi pertanian Kota Batu semakin berkurang dari sisi sektor usaha pertanian. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Batu, tahun 2023 sektor unit usaha pertanian di Kota Batu mencapai 18.445 unit. Apabila tahun depan jumlahnya semakin berkurang maka dimungkinkan ada wilayah pertanian di kota Batu yang sudah beralih fungsi.
“Ini yang harus kita kunci, Jangan sampai kita kedepannya akan kehilangan sektor pertanian,” tegasnya.
Terkait Abang Tani Class, Pj. Aries juga meminta supaya kegiatan tersebut tidak hanya menjadi seremonial belaka. Tantangan yang dihadapi saat ini adalah GenZ yang tidak mudah diajak untuk mengembangkan sektor pertanian. Oleh karena itu Pemkot Batu berpikir bagaimana caranya untuk mengembangkan minat-minat milenial untuk mengembangkan sektor pertanian.
“Ini harus terus turun temurun, tidak hanya sampai dengan pemberian apresiasinya atas inovasinya saat ini saja. Karena kalau sampai tidak ada regenerasi maka berhentilah dia,” pungkas orang nomor satu di lingkungan Pemkot Batu itu. (dik/mzm)