Jakarta, SERU.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan perombakan besar jajaran direksi dan komisaris PT Pertamina (Persero) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hasil keputusan ini menempatkan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama PT Pertamina, menggantikan Nicke Widyawati. Kemudian Mochamad Iriawan didapuk sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Pergantian ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Pertamina. Dony Oskaria menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama, sedangkan Raden Adjeng Sondaryani diangkat sebagai Komisaris Independen.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyatakan, perombakan dalam jajaran kepemimpinan merupakan hak prerogatif Pemerintah selaku pemegang saham Pertamina, melalui Menteri BUMN.
“Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada,” seru Fadjar, Senin (4/11/2024).
Simon Aloysius Mantiri sendiri bukan wajah baru di Pertamina. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina sejak RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 pada 10 Juni 2024, menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mundur pada Februari 2024. Sebelum di Pertamina, Simon memiliki jejak karier politik yang kental, termasuk Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra. Ia juga menjadi Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sementara itu, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, memiliki rekam jejak kuat sebagai purnawirawan perwira tinggi Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional dan pernah memimpin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Perombakan ini diharapkan membawa angin segar bagi PT Pertamina dalam menghadapi tantangan bisnis energi dan mendukung program Pemerintah dalam transformasi BUMN. (aan/ono)
