“Bukan cuma itu, terkait style (gaya) anak-anak muda mulai dari musik, komunitas budaya, komunitas motor, komunitas mobil, dan lain sebagainya. Sehingga anak-anak muda ini terwadahi. Jangan sampai ketika anak-anak muda (berkreasi), selalu dianggap kenakalan remaja. Kita justru hanya menyalahkan saja,” sambungnya.
Dari roasting yang ditujukan kepadanya, menurut Gus Fawait, menjadi kritikan positif baginya.
Baca juga: Kirab Budaya Iringi Pendaftaran Fawait-Djoko Menuju KPU Jember
“Lewat kegiatan ini, menjadi potensi wisata baru untuk menarik wisatawan datang ke Jember. Saya pikir kritikan dari anak muda ini ya ciri khasnya anak muda, justru saya senang. Berarti ketika mereka itu hafal dengan program saya, terlepas mereka kritik atau tidak, itu minimal mereka tahu apa-apa program yang kami susun,” ujarnya.
Bahkan, Gus Fawait juga mendapat sorotan soal program perhatian terhadap agama. Yakni membangun dan memperbaiki tempat-tempat ibadah.
Baca juga: Pertama Kalinya, Bacabup Jember Gus Fawait Ajak Istri Saat Deklarasi Pilkada 2024
“Maka kami tulis secara jelas-jelas di situ, bahwa program kami membangun seribu rumah ibadah. Tidak diperjelas itu masjid atau musholla. Karena semua yang berkaitan dengan ibadah, kita harus perhatikan di Jember. Jember adalah rumah besar kita, rumah semua agama, rumah segala suku budaya, rumah semua golongan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Acara, Rizky Biebier mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kritikan positif ala anak muda untuk lebih mengenal sosok calon pemimpin daerah ke depan dan bukan dikemas dalam bentuk kampanye.
Baca juga: Deklarasi Fawait-Joko di Jember Dihadiri 20 Ribu Massa Mayoritas Emak-emak
“Kenapa memilih Gus Fawait, sebenarnya saya netral. Siapa saja wakil rakyat yang mau saya roasting saya persilahkan. Karena dari acara yang saya kemas ini, sudah saya buka penawaran lewat Instagram,” kata Rizky.
“Saya pernah ngeroasting Cak Thoriq di Lumajang, kok calon bupati kita (Jember) kok nggak ada yang mau di-roasting dan nggak ada yang ngerespon. Sampai suatu ketika Gus Fawait yang memang merespon, oke lah. Dan perlu digaris bawahi, ini bukan kampanye,” sambungnya.
Baca juga: Terima Rekom B1-KWK dari PKS, Gus Fawait Siap Tarung di Pilkada 2024
Menurut pria yang juga komika asal Jember ini, kegiatan nyelatu (mengkritik) Gus Fawait adalah sebagai upaya mengenal sosok calon pemimpin lewat acara ekspresi seni.
“Dari roasting itu saya nggak mau ngejek-ngejek sebegitunya, tapi saya tuh pengen mengenalkan bagaimana sikap seorang pemimpin ke rakyat. Tujuannya untuk apa? biar anak muda bisa benar-benar menyampaikan aspirasinya itu (lewat sebuah kesenian),” ujarnya.
“Sekali lagi, ini bukan acara kampanye, meskipun ada anak-anak yang benar-benar punya saran untuk Jember ke depannya. Saya berharap siapapun pemenangnya (jadi kepala daerah di Jember). Saya minta tolong agar anak-anak muda dikasih ruang untuk berekspresi, benar-benar memberikan aspirasi dia untuk menyampaikan Jember ke depan,” pungkasnya. (amb/mzm)