Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang buka sarasehan sejarah perjuangan pelajar TRIP di Museum Brawijaya, Senin (29/7/2024). Sarasehan tersebut digelar memperingati 77 tahun semangat ‘Mas TRIP’ dalam mengusir penjajah. Harapannya semangat perjuangan tersebut bisa membekas di hati pelajar Kota Malang.
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, sangat mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Dengan tegas, ia menyampaikan, Pemkot Malang akan terus hadir memberikan perhatian kepada para pahlawan yang sudah berjuang.
“Salah satunya pembelajaran dan pemahaman perjuangan pelajar TRIP bagi kalangan pelajar di Kota Malang. Perjuangan pelajar TRIP 77 tahun lalu tidak banyak diketahui pelajar saat ini. Padahal monumennya ada di Jalan Pahlawan TRIP,” seru orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut.
Lebih lanjut, Wahyu bercerita, ia sudah tidak asing dengan ‘Mas TRIP’. Sebab pamannya merupakan pengurus dan pejuang Mas TRIP.
“Jadi saya dulu sangat dekat dengan om saya itu, jadi banyak yang saya tahu. Sarasehan ini menjadi bukti kehadiran Pemkot Malang. Semoga Mas TRIP semakin membumi dan bisa membekas di hati pelajar Kota Malang,” beber pria ramah senyum itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana melaporkan, sarasehan ini bertujuan untuk tiga hal. Pertama untuk mengenang pertempuran hebat di Jalan Salak pada 31 Juli 1947. Kedua, sebagai edukasi sejarah terhadap anak didik jenjang SMP dan SMA.
“Ketiga, membudayakan semangat juang pelajar Indonesia, khususnya pelajar Kota Malang. Untuk itu, sarasehan ini dihadiri 350 peserta yang mayoritas dari siswa sekolah. Semoga bisa meneladani semangat pejuang dan mengaplikasikannya pada kehidupan saat ini,” ungkapnya.
Mewakili pengurus pusat Paguyuban Mas TRIP Jawa Timur, Hendi Hendriono menyampaikan, Mas TRIP adalah sebutan untuk Tentara Republik Indonesia Pelajar yang masih sangat muda. Usianya antara 12-18 tahun, tetapi semangat mengusir penjajah luar biasa.
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Rayakan Hari Anak Nasional 2024 dan Apresiasi Anak-Anak Berprestasi
“Para pemuda yang saat itu masih duduk di bangku SMP dan SMA dengan gagah berani mengangkat senjata. Berperang melawan musuh dengan pengalaman dan persenjataan jauh lebih kuat. 35 jasad pejuang dimakamkan dalam satu liang lahat di Jalan Pahlawan TRIP,” cerita Hendi.
Monumen pahlawan TRIP di Jalan Pahlawan TRIP menjadi bukti keberanian arek-arek Malang mempertahankan setiap jengkal tanah Jawa Timur.
“Peristiwa heroik tersebut tercatat dalam sejarah sebagai peristiwa Jalan Salak Malang. Pengorbanan tersebut melahirkan beribu arek Malang sebagai motor penggerak kemajuan,” pungkasnya. (afi/ono)