Punya Gagasan Buat Perusahaan Tapi Sulit Diterima Atasan, Gunakan Teknik “WHPi”

Punya Gagasan Buat Perusahaan Tapi Sulit Diterima Atasan, Gunakan Teknik "WHPi"
Head of HR People Services – Rentokil Initial Indonesia, Budi Santoso. (foto ist)

Jakarta, SERU.co.id – Sebagai seorang profesional, memberikan masukan, ide-ide inovasi dan improvement disamping sebuah kewajiban, juga akan menambah nilai kinerja kita. Karena perusahaan akan menilai kita memberikan kontribusi yang lebih.

Namun sayangnya, tidak banyak dari orang-orang di kantor yang memiliki ide-ide kreatif, atau ketika memiliki ide, kita tidak bisa menyampaikan dengan meyakinan. Sehingga idenya tidak bisa mendapat “buy in”.

Bacaan Lainnya

Pakar Human Capital Management, Budi Santoso, mengatakan, ada teknik sederhana tapi sangat powerful yang bisa digunakan untuk meyakinkan atasan agar setuju dengan ide atau gagasan Anda.

“Teknik ini disebut dengan WHPi (Why, How, Prove it),” seru Head of HR People Services – Rentokil Initial Indonesia ini.

Coach Budi, sapaannya menjelaskan, pertama mulailah dengan (W) Why. Anda perlu membuat orang yakin bahwa ide Anda ini penting dan urgent dengan memberikan alasan yang menjawab pertanyaan.

“Mengapa Anda menyampaikan ide ini? Mengapa ide ini penting untuk perusahaan?” Anda bisa menyajikan data-data dan trend yang sedang terjadi, apa akibat yang akan ditimbulkan saat ini, dan apa potensi yang bisa terjadi di masa mendatang jika tidak ditangani,” tutur pria yang punya hobi travelling ini.

Baca juga: Stagnan Dalam Karir, Pelajari Penyebabnya dan Lakukan Ini

Di tahap ini, lanjut Budi, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk menunjukkan apa yang Anda sampaikan adalah hal yang penting untuk perusahaan dan perlu segera dilakukan. Tutup fase why ini dengan apa ide atau saran yang akan Anda lakukan untuk mengatasinya. Selanjutnya paparkan ( H) How yaitu bagaimana Anda akan melakukan ide ini.

“Penting untuk menyampaikan bagaimana tahapannya, apa sumber daya yang diperlukan, berapa waktu yang diperlukan dan berapa perkiraan biaya yang akan dikeluarkan,” sebutnya.

Memaparkan dengan detail setiap aspeknya akan menimbulkan kesan bahwa Anda benar-benar peduli dan sudah memikirkan dengan matang ide ini. Hindari memberikan ide atau saran tanpa mengetahui cara untuk mengeksekusinya. Ini sama saja Anda memberi kerjaan pada atasan atau orang lain.

“Langkah terakhir adalah (Pi) Prove It yang artinya buktikan,” cetus Founder Exora Learning itu.

Baca juga: Stress dengan Pekerjaan Jangan Buru-buru Resign, Lakukan Ini!

Trainer Sdm/ Bisnis ini menambahkan, ide dan langkah-langkah yang Anda sampaikan akan terasa hanya sebatas retorika jika Anda belum pernah mencobanya. Setidaknya buatlah simulasi, contoh atau perhitungan awal terlebih dahulu dari idemu. Sehingga ada gambaran seperti apa nanti hasilnya.

“Tidak perlu dengan hasil sempurna. Jangan lupa, sampaikan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang yang akan diperoleh perusahaan dengan hasil ini,” imbuhnya.

Terakhir, jangan lupa minta masukan atau tanggapan dari atasan Anda untuk memperoleh sudut pandang yang berbeda. Latihlah keterampilan persuasi yang Anda miliki dengan teknik ini. Ketika Anda sudah menguasainya, Anda bisa dengan efektif mempengaruhi dan meyakinkan rekan kerja dan atasan Anda dengan ide-ide inovatif Anda.

“Silahkan mencoba!” pungkasnya. (dik/ono)

 

disclaimer

Pos terkait