Polda Jabar Sebut DPO Satu, Pegi: Saya Bukan Pelaku Rela Mati

Pegi Setiawan alias Perong, memaksa berbicara saat konferensi pers. (ist) - Polda Jabar Sebut DPO Satu, Pegi: Saya Bukan Pelaku Rela Mati
Pegi Setiawan alias Perong, memaksa berbicara saat konferensi pers. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Perkembangan kasus pembunuhan Vina Cirebon semakin menggelinding ke mana-mana. Polda Jawa Barat saat konferensi pers, Minggu (26/5/2024) menyatakan jumlah DPO hanya satu dan semua pelaku sudah tertangkap. Namun, Pegi Setiawan alias Perong mengaku, bukan dia pelakunya, bahkan dirinya rela mati.

Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan mengatakan, pelaku pembunuhan disertai pemerkosaan terhadap Vina hanya sembilan orang. Tidak seperti yang sudah beredar selama ini. Semua tersangka terlibat sudah ditangkap.

Bacaan Lainnya

“Keterangan para tersangka mengenai jumlah DPO selalu berubah-ubah. Ada yang mengatakan tiga, ada yang menerangkan tiga tapi beda nama, ada yang lima dan ada yang satu. Setelah menangkap Pegi alias Perong, nama-nama yang disebutkan tersangka hanya asal-asalan,” seru Surawan, Minggu (26/5/2024).

Saat konferensi pers polisi berlangsung di Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Minggu (26/5/2024). Pegi dihadirkan dan memaksa berbicara atas pernyataan pihak kepolisian.

“Saya ingin bicara. Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu. Saya rela mati!” ujar Pegi, sebelum diamankan petugas kepolisian.

Sebelumnya, Ibu Pegi Setiawan, Kartini membantah, anaknya bukan pelaku kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina di Cirebon. Sehari-hari Pegi bekerja sebagai buruh bangunan untuk membiayai keluarga.

“Pegi bahkan sudah menjadi kuli bangunan setelah lulus SD. Sebelum saya pulang dari Polda, saya minta Pegi sabar, ini menjadi ujiannya. Anak saya niatnya hanya bekerja untuk menafkahi adik-adiknya,” terang ibunda Pegi.

Sementara itu, Kepala Desa Kedongpondan, Wawan Setiawan juga merasa heran dengan keaslian pelaku Pegi yang ditangkap pihak kepolisian.

“Di desa ini (Kedongpondan) ada lima orang dengan nama Pegi. Makanya saya heran ketika polisi memburu pelaku dengan nama Pegi itu. Laki-laki itu tidak dikenali warga,” bebernya.

Dikatakannya, Pegi yang ditangkap sudah lama hidup di kota. Warga pun bingung dengan nama Pegi Setiawan.

Menyikapi kasus Vina yang tak kunjung selesai, pengacara keluarga Vina, Hotman Paris Hutapea menyampaikan, pihak kepolisian harus memeriksa delapan terpidana dan keluarganya untuk mencari buron tersisa.

“Kejadiannya kan sudah jelas dirinci dalam dokumen BAP delapan terpidana. Sudah jelas dalam BAP pertama, jenis motornya, siapa bonceng siapa dan bagaimana kronologis pemerkosaannya. Kuncinya ya delapan orang ini, kalau benar-benar diinterogasi pasti ketangkap itu DPO,” kata Hotman, dalam video reels Instagram @hotmanparisofficial.

Tak hanya itu, Hotman juga meminta ayah Eky (pacar Vina) yang anaknya juga turut jadi korban meninggal untuk menghubunginya. Hotman ingin tahu alasan mengapa ayah Eky bungkam dan enggan berkomunikasi dengan pihaknya.

“Sebagai kuasa hukum keluarga Vina, saya bertanya kenapa ayah Eky, pak Rudi yang sekarang menjadi Kapolsek, tidak mau kontak kami,” pungkasnya. (aan/rhd)

disclaimer

Pos terkait