Malang, SERU.co.id – Sebuah kendaraan roda empat bernomor polisi N 1280 KO tertabrak kereta api (KA) di Jalan Soneta, Dusun Sonotengah, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Minggu (18/2/3024) pukul 09.52 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun mobil mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kapolsek Pakisaji, AKP Teguh Iman Sugiharto mengatakan, korban merupakan Ahmad Subaidi (47), warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Tertabrak Kereta Api (KA) Matarmaja 233 jurusan Malang – Pasar Senin, No Loko 233 dengan Masinis Imam Syafi’i dan Asisten Masinis Beny Kusmia Deby.
“Sesampai di perlintasan kereta api, tiba-tiba muncul kereta api dari arah utara ke selatan dan membunyikan klakson sehingga korban terkejut dan kendaraan korban tertabrak,” seru Iman.
Baca juga: PT KAI Akan Tuntut Ganti Rugi Perusahaan Truk Usai Tabrakan di Semarang
Selanjutnya, kendaraan yang dikemudikan korban terpental ke arah selatan hingga 10 meter dari titik awal, yang mengakibatkan bagian depan, belakang dan atas mobil tersebut rusak parah.
Sementara itu, salah satu saksi mata Muhammad Efendi menerangkan, saat kejadian dirinya tepat berada di belakang kendaraan tersebut. Sehingga ia melihat dengan jelas saat mobil dan korban tertabrak kereta.
“Tadi saya di belakangnya, jadi tahu dasss,” terang Efendi, saat dikonfirmasi SERU.co.id.
Baca juga: Sopir Truk Trailer yang Ditabrak Kereta Akhirnya Ditangkap!
Efendi menerangkan, saat kejadian terdapat satu sepeda motor diikuti mobil tersebut melaju dari arah timur ke barat. Saat hendak menyeberang, ujung kendaraan roda empat tersebut tertabrak.
“Ngikuti sepeda lha masuk (rel kereta) terus ketabrak. Berarti gak sempat berhenti langsung ngikuti motor. Sudah nginjek rel terus dihantam, terus mental guling-guling,” tuturnya.
Diketahui, saat kejadian kendaraan roda empat itu hanya berisikan satu orang saja. Meskipun mengalami kerusakan yang cukup parah, untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Efendi menerangkan, perlintasan tersebut memiliki palang pintu manual namun jarang ada penjaganya yang mengoperasikan palang pintu.
“Saat kejadian penjaga perlintasan gak ada. Suatu saat ada yang jaga,” ucapnya. (wul/ono)