Anggaran Terbatas, Pemkab Bondowoso Tak Gratiskan Rapid Test Semua Santri

Syaifullah, Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso. (ido/SERU.co.id).

Komisi IV DPRD Bondowoso Minta Semua Santri Bisa Rapid Test Gratis

Bondowoso,SERU.co.id- Pemkab Bondowoso tidak menggratiskan rapid test kepada semua santri yang kembali ke Pondok Pesantren (Ponpes) masing-masing. Ini karena, keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bondowoso 2020 untuk merapid test sekitar 22 ribu santri dan santriwati yang mondok di Ponpes luar maupun dalam Bondowoso.

            Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Syaifullah mengatakan, APBD Bondowoso 2020 yang sangat terbatas saat, ini membuat Pemkab Bondowoso tidak mungkin menggratiskan rapid test kepada semua santri yang jumlahnya mencapai 22 ribu orang. ”Jadi, dengan anggaran terbatas, Pemkab Bondowoso tidak mungkin rapid test gratis kepada ribuan santri itu. Kita lihat di kabupaten lain juga sama tidak menggratiskan rapid test semua,” katanya.

            Namun, menurut Syaifullah, pemkab tetap melakukan rapid test gratis kepada santri. Hanya saja, rapid test gratis diprioritaskan kepada santri yang memiliki gejala-gejala flu terus menerus dan suhu tubuh tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius, seperti orang terinfeksi virus corona (Covid-19).”Santri yang memiliki gejala-gejala seperti, itu kita lakukan rapid test gratis. Baik itu santri yang kembali ke Ponpes di Bondowoso maupun yang kembali ke Ponpes di luar Bondowoso,” terangnya.

Adi Kresna, Ketua Komisi IV DPRD Bondowoso (ido/SERU.co.id).

            Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bondowoso Muhammad Imron menambahkan, pemkab melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso memprioritaskan santri dari kecamatan zona merah dan yang memiliki gejala klinis dilakukan rapid test gratis. Ini karena, belum ada penambahan alokasi dana untuk rapid test Covid-19. ”Maka sesuai kebijakan gugus tugas, pemberian rapid test gratis memprioritaskan santri yang kembali ke Ponpes di luar maupun dalam Bondowoso dari domisili zona merah,” tambahnya.

            Sementara itu, Komisi IV DPRD Bondowoso saat rapat kerja (raker) dengan Kepala Dinkes, Plt.Direktur RSUD dr.Koesnadi, Plt.Kepala Dikbud, Kepala BPBD, Kabag Kesra, Kepala Kandepag, Pengurus NU dan Muhammadiyah, dan pengasuh Ponpes, Kamis (4/6/2020) lalu meminta Pemkab Bondowoso memfasilitasi rapid test pada santri dan santriwati asal Bondowoso yang kembali masuk Ponpes. ”Ini agar semua ponpes clear dari Covid-19. Tapi, mengingat rapid test realtif mahal, maka pemkab harus memberikan solusi, agar semua santri asal Bondowoso mendapatkan rapid test gratis,” kata Adi Krisna Ketua Komisi IV DPRD Bondowoso.

            Anggota Komisi IV DPRD asal F-PPP, Barri Sahlawi Zain juga mengatakan, Pemkab Bondowoso harus berkomitmen memfasilitasi kelancaran kembali santri asal Bondowoso ke Ponpes dalam memasuki kenormalan baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, melakukan rapid gratis pada santri yang kembali ke ponpes, terutama yang berasal dari zona merah. ”Tapi, pemkab juga harus berkomitmen melakukan rapid test gratis pada santri di luar zona merah yang memiliki gejala klinis seperti orang terinfeksi Covid-19. (ido)

disclaimer

Pos terkait