Pj Wali Kota Malang Hadiri Hari Pertama Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio

Pj Wali Kota Malang Hadiri Hari Pertama Pekan Imunisasi Nasional Polio
Pj Wali Kota Malang menggendong bayi setelah diberikan vaksin Polio saat PIN (foto:ws10)

Malang, SERU.co.id Pj Wali Kota Malang menghadiri acara pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di SDN 2 Kauman dan Kampung Heritage Kajoetangan. Kedua tempat tersebut menjadi tempat dari 300 titik pos PIN Polio di Kota Malang. Imunisasi tersebut diharapkan dapat mewujudkan program Indonesia emas 2045.

Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, terdapat sekitar 100.000 anak dari usia 0-7 tahun yang diberi vaksin Polio dalam dua gelombang . Gelombang pertama pada 15-21 Januari 2024 dan gelombang kedua pada 19-24 Februari 2024.

Bacaan Lainnya
Dr Ir Wahyu Hidayat MM memberikan vaksin Polio kepada anak Paud pada Senin 15 Januari 2024. ws10 11zon
Dr Ir Wahyu Hidayat MM memberikan vaksin Polio kepada anak Paud pada Senin 15 Januari 2024. (foto: ws10)

“Harapannya dengan Sub PIN Polio ini, anak-anak yang sudah diberi vaksin ke depan bisa terhindar dari Polio. Sehingga bisa menjadikan anak-anak kita menjadi manusia Indonesia berkualitas pada tahun 2045,” seru Wahyu, Senin (15/1/2024).

Baca juga: Dinkes Sebut Pelaksanaan BIAN 2022 di Kota Malang Lampaui Target

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif MM menuturkan, data proyeksi provinsi untuk pemberian vaksin Polio sebanyak 93.187 sasaran. Namun data riilnya justru lebih banyak, sekitar 100.030 anak.

Pencanangan Sub PIN Polio hari pertama ws10 11zon
Pencanangan Sub PIN Polio hari pertama di Kota Malang. (foto: ws10)

“Hari ini ada sekitar 300-an titik untuk pelaksanaan PIN Polionya. Besok juga seperti itu, kita sebar berdasarkan wilayah. Jadi wilayahnya itu puskesmas, ada posyandu , ada paud, TK dan SD atau sederajatnya,” ungkap Husnul.

Baca juga: Jawa Timur KLB, Pemkab Bojonegoro Ajak Warga Sukseskan Gelar Imunisasi Sub PIN Polio

Lebih lanjut, PIN Jawa Timur dilaksanakan di 38 kabupaten/kota, termasuk Kota Malang. Tujuannya untuk mencegah transmisi dari virus polio yang sudah ditemukan di daerah lain. Hal tersebut dilakukan mengingat tingginya mobilisasi masyarakat Kota Malang.

“Jadi yang diketemukan itu, pertama anak di bawah 12 tahun lumpuh mendadak tapi bukan trauma. Kalau ada akan diperiksa sampel kotorannya ada tidaknya virus Polio. Nah di Kota Malang sendiri belum ditemukan adanya anak yang terkena virus Polio,” tutup Husnul. (ws10/rhd)

disclaimer

Pos terkait