Malang, SERU.co.id – Dari alat bukti yang telah diamankan pihak kepolisian, tindakan mutilasi yang dilakukan James Loodewyk Tomatala (61) kepada istrinya sudah direncanakan sebelumnya. Diduga tindakan tersebut merupakan upaya untuk menghilangkan jasad istrinya.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto menyampaikan, pelaku telah merencanakan pembunuhan, bahkan mutilasi. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah peralatan yang disediakan.
“Dari alat bukti yang kita sita, ada dugaan bahwasannya untuk mutilasi ini sudah direncanakan. Karena pelaku sudah menyiapkan peralatan yaitu berupa beberapa kantong kresek yang kami temukan ketika olah TKP, dalam ukuran besar yang baru saja dibeli,” jelas Danang Yudanto, Selasa (2/1/2023) siang.
baca juga: Hasil Tes Psikologi Nyatakan Pelaku Mutilasi Istri Tidak Alami Gangguan Jiwa
Danang membeberkan, menurut pernyataan pelaku kepada petugas, dirinya merasa jengkel karena ditinggal sang istri pergi dari rumah. Dan seakan-akan dirasuki oleh setan sehingga nekat menghabisi dan memotong-motong tubuh korban.
“Jengkel atau pengakuan tersangka merasa waktu itu seperti dirasuki setan. Namun kami memiliki saksi bahwasanya tersangka ini pernah menceritakan kepada salah seorang saksi. Ada keinginan untuk menghabisi korban ketika nanti berjumpa korban,” bebernya.
Baca juga: Mutilasi Serayu, Begini Kronologis Suami Potong Istri Jadi 10 Bagian
Dikatakan Danang, pembunuhan tersebut diawali dengan pukulan pelaku kepada korban hingga terjatuh hingga mengalami benturan di kepalanya. Setelah jatuh, korban dicekik menggunakan tongkat hingga tidak berdaya. Selanjutnya pelaku memutilasi korban menjadi 10 bagian.
Selanjutnya, setelah melakukan pemotongan pada tubuh istrinya pelaku merasa kebingungan. Kemudian ia menghubungi salah seorang saksi, memintanya datang ke rumahnya dengan alasan membantu mengangkat perabotan di kediamannya.
“Namun ketika saksi tersebut datang yang ditunjukkan adalah jasad korban yang sudah ada di dalam ember,” tuturnya.
Mendapati hal seperti itu, saksipun ketakutan dan melarikan diri kemudian melaporkan perbuatan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, kondisi tubuh korban yang sudah terbagi menjadi 10 potongan itu dalam keadaan bersih. Dimana sebelumya sudah dicuci oleh tersangka menggunakan deterjen.
Selain potongan tubuh, upaya untuk menghilangkan jejak kejahatannya pelaku juga baju, alat-alat untuk menghabisi nyawa korban serta lantai-lantai sudah pelaku bersihkan menggunakan deterjen.
“Jenazah sudah dibersihkan dicuci pakai deterjen juga, lantai-lantai nggak ada darahnya. Sudah bersih. Termasuk pakaian yang dipakai tersangka, sudah direndam di deterjen. Direndam pakai deterjen alat-alatnya untuk menghabiskan,”
“linggis nggak sempat dipakai untuk apa-apa, termasuk kantong plastik yang besar-besar itu. Kemungkinan juga linggis itu untuk dikuburkan dari jasad korban. Tapi belum sampai itu. Motongnya pakai pisau yang kecil-kecil,” terangnya.(wul/ono)