Batu, SERU.co.id – Produksi kerupuk singkong hasil UMKM di kawasan Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu kembali terkendala cuaca. Hujan deras yang mulai turun di setiap waktu siang dan sore hari telah membuat produksi terhenti.
Salah seorang pelaku usaha pembuatan kerupuk singkong asal RW.3 Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Isa Anshori mengakui hal tersebut. Ia mengatakan, sejak turunnya hujan dalam waktu seminggu ini, aktifitas kegiatan membuat kerupuk sementara masih terhenti. Ini diakibatkan karena khawatir, mutu produk akan terpengaruh proses penjemuran yang tidak stabil.
“Kalau masih kemarau kemarin, sehari penjemuran bisa tuntas. Kualitas produk juga bagis karena putih bersih dan kalau di goreng, mekar maksimal,” serunya.
Baca juga: Cuaca Tidak Menentu, Produksi Kerupuk Buah Terganggu
Berbeda dengan di saat intensitas hujan sedang tinggi, dimana waktu yang dibutuhkan untuk pemjemuran tidak cukup sehari. Dampaknya, kerupuk yang dihasilkan cenderung tidak seputih hasil penjemuran yang dilakukkan dalam sehari saja. Hasil kerupuk yang siap goreng itu terlihat agak kekuningan.
“Mekarnya juga tidak semaksimal sperti kerupuk hasil penjemuran sehari,” ungkapnya.
Baca juga: Beragam Manfaat Tanaman Singkong Dari Akar Hingga Daun
Permasalahan lain yang dihadapi oleh para pembuat kerupik singkong ini adalah rendahnya permintaan dari UMKM yang mengolah kerupuk singkok menjadi produk oleh-oleh kerupuk aneka rasa. Hal itu disebabkan masih banyaknya stok kerupuk mentah yang sudah ada sebelumnya. Kondisi juga membuat UMKM yang mengolah kerupuk dari bahan baku menjadi kerupuk siap goreng juga tertahan stoknya.
“Biasanya kami sudah kirim ke beberapa tempat yang mengolah kerupuk ini jadi produk yang matang siap jual. Tapi karena disana masih menimbun banyak stok, akhirnya stok kerupuk mentah yang ada di kami juga tertahan,” pungkasnya. (dik/ono)