Batu, Seru.co.id – Tak ingin warganya menjadi korban Pemberi Harapan Palsu (PHP) Pemkot Batu yang menjanjikan adanya bantuan bagi warga yang terimbas ekonomi karena ada Pandemi Covid-19 (Virus Corona), Remas Kampung Meduran RT 1 dan 2 RW 2, Kelurahan Sisir, bagi sembako gunakan dana kematian dan kas tahlil.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Remaja Masjid (Remas) Kampung Meduran Andik Harianto, Jumat (10/4/2020). Ketika dikonfirmasi, ia membenarkan jika memang ada pembagian sembako kepada masyarakat setempat yang terdampak ekonominya akibat kebijakan pusat menerapkan lockdown untuk memutus sebaran virus.
“Jadi bantuan ini kita ambil dari dana kematian, kami tak ingin melihat tetangga kesusahan menghadapi pandemi covid-19 yang menyerang segala sektor termasuk sektor ekonomi. Padahal mereka sudah berharap besar pada bantuan yang dijanjikan pemkot,” jelas Andik kepada Seru.co.id, (Grup Harian Pagi Memo X).
Keresahan dan keluhan warga berawal usai mereka mendengar serta membaca banyaknya pemberitaan jika pemkot akan mengucurkan dana bantuan/sembako untuk masyarakat yang terdampak. Namun hingga saat ini tidak ada realisasi.
“Ini inisatif warga, untuk menggunakan dana kematian serta menggunakan kas tahlil yang terkumpul selama kurang lebih hampir 5 tahun. Kami tak ingin warga kami jadi korban PHP pemerintah. Kasihan mereka,” paparnya lagi.
Andik menambahkan, total anggaran yang dikumpulkan mencapai Rp 10 Juta, diwujudkan dalam 110 paket sembako berisi 5 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng.

Senada, salah satu warga serta anggota DPRD Kota Batu dari Fraksi PKB, H.M.Didik Subianto berkeinginan supaya tindakan kecil di Kampung Meduran ini bisa menjadi contoh Pemkot Batu agar segera merealisasikan bantuan.
“Apalagi Pemkot Batu sekarang sudah mengumumkan jika ada penambahan anggaran hingga Rp 102 miliar yang diperoleh dari pergeseran beberapa anggaran untuk menghadapi pandemi,” keluhnya.
Apalagi, DPRD Kota Batu sudah berkomitmen mendukung adanya pergeseran demi menanggulangi seluruh dampak yang ditimbulkan oleh virus corona. Seperti sektor ekonomi, kesehatan, keamanan dan lainnya.
“Jujur saja harapan kami, pihak pemerintah segera merealisasikan pergeseran anggaran yang telah ditetapkan agar kesannya tidak bertele-tele dalam menyalurkan bantuan,” keluh dia.
Ia menyarankan supaya anggaran bisa diambilkan dari dana makan minum, rapat, dan perjalanan dinas terlebih dahulu, sehingga masyarakat tidak terkatung-katung menunggu angin surga dari janji Pemkot Batu.(rka)