Dr Syaiful Hidayat: Fenomena Bediding Akibat Rumah Kaca dan Penipisan Lapisan Ozon

Dr Syaiful Hidayat, Sp.P, Staf RSUD Smart Pamekasan. (ist) - Dr Syaiful Hidayat: Fenomena Bediding Akibat Rumah Kaca dan Penipisan Lapisan Ozon
Dr Syaiful Hidayat, Sp.P, Staf RSUD Smart Pamekasan. (ist)

Pamekasan, SERU.co.id – Fenomena bediding atau suhu panas dan dingin yang terjadi sejak bulan Juli di Pamekasan diperkirakan sampai bulan Agustus. Fenomena tersebut diungkapkan dr. Syaiful Hidayat, Sp.P, Staf RSUD Smart Pamekasan.

Menurutnya, Bediding merupakan perubahan kondisi suhu yang yang terjadi saat memasuki awal musim kemarau. Dari perubahan suhu tersebut, akan dirasakan tubuh tidak seperti sebelumnya. Sehingga, pada siang hari akan sangat panas dan pada malam hari akan terasa sangat dingin.

Bacaan Lainnya

“Jadi terkait fenomena bediding sebenarnya ini fenomena tahunan, karena ini biasanya terjadi awal musim kemarau. Biasanya Juli sampai September dan puncaknya ada di Juli. Fenomena bediding ini kalau malam sangat dingin bahkan bisa sampai 10 derajat Celcius, sedangkan kalau siang itu sangat panas,” ungkapnya, Rabu (26/7/2023).

Menurut Dokter Syaiful, terjadinya Bediding itu disebabkan adanya bangunan rumah kaca dan lapisan ozon. Maka, jika tidak pandai menjaga imun tubuh akibat suhu yang sangat ekstrim perubahannya, hal tersebut bisa mengganggu kesehatan, dan jika rentan maka akan mudah sakit.

“Ini jadi perbincangan masyarakat, kenapa seperti ini fenomena saat ini. Dan ini bisa diakibatkan karena adanya seperti rumah kaca dan penipisan lapisan ozon dan sebagainya juga posisi matahari yang agak menjauh dari bumi,” tuturnya.

Sedangkan terjadi suhu yang sangat dingin, lanjut dr Syaiful, pada malam hari karena musim kemarau awan yang tidak ada yang menahan panas, sedangkan panasnya cepat hilang dari bumi. Begitu juga kalau siang sinar matahari langsung jadi menyengat ke bumi.

“Tips agar kita tetap bugar kalau malam gunakan pakaian yang hangat dan jangan terlalu lama di kamar mandi atau tempat lembab. Kalau siang dijaga cairannya, artinya jangan sampai kita kehausan, dan standar nya kalau dewasa satu liter bahkan dua liter. Juga, makanan bergizi dan pola makan dijaga. Biasanya yang rentan terjadi pada Lansia,” tandasnya. (udi/mzm)

disclaimer

Pos terkait