Batu, SERU.co.id – Perumdam Among Tirto sebagai perusahaan penyedia air bersih bagi warga Kota Batu memiliki sumbangsih secara tidak langsung terhadap pengurangan stunting di Kota Batu. Salah satunya yaitu dengan penyediaan Tandon ASI.
Direktur Perumdam Among Tirto, Sunaedi mengatakan, tandon ASI adalah tandon khusus yang berisi air milik Perumdam Among Tirto. Bedanya dengan air yang lain adalah tidak tercampur dengan obat penjernih air yang biasa disebut kaporit. Dengan demikian air tersebut lebih aman dikonsumsi oleh anak.
Baca juga: Pj. Wali Kota Batu: Syukuran Bersih Desa Jangan Ganggu Ketenangan Warga
“Tandon ASI sementara ini baru satu di Kota Batu yaitu di seputaran jalan Abdul Gani bawah,” serunya.
Edi Sokeh sapaannya menjelaskan, secara umum di semua air mentah, bisa dipastikan memiliki kandungan bakteri Escherichia coli atau E-coli. Bakteri ini yang biasa bisa memicu terjadinya gangguan kesehatan seperti diare. Namun, bakteri tersebut bisa mati apabila air telah direbus hingga mencapai 100 derajat Celcius.
“Yang penting dimasak dulu hingga mendidih setelah itu aman untuk dikonsumsi,” jelasnya.
Sunaedi menambahkan, pihaknya terus melakukan pengecekan dan pemeriksaan rutin terhadap kualitas air setiap 3 bulan sekali. Dengan maksud untuk menjaga kualitas air dan memastikan air yang dikonsumsi masyarakat tidak tercemar. Terkait tandon ASI ini pula, pihaknya berencana ingin membangun beberapa tandon ASI. Agar masyarakat kota Batu bisa mengkonsumsi air yang lebih sehat.
Baca juga: Kunjungi Kota Batu, MenPan-RB Puji MPP Among Warga
“Masih dalam kajian, yang pasti kami ingin terus memberikan pelayanan yang terbaik,” imbuhnya.
Terkait stunting pula, Perumdam Among Tirto juga mendapatkan “jatah” untuk menjadi orang tua asuh stunting. Seorang anak stunting berjenis kelamin perempuan dari kawasan Kecamatan Junrejo akan menjadi perhatian dari perusahaan milik pemerintah daerah tersebut. Pihaknya sedang menunggu pelatihan dari Dinas terkait untuk bagaimana menangani anak stunting.
“Anak perempuan, dengan kondisi keluarga bapaknya perokok aktif, dan ibunya sering memberikan makanan produk pabrikan,” pungkasnya. (dik/mzm)