BPJS Apresiasi Komitmen Kota Malang, Cikal Smart City Health Care

Dirut BPJS dan Walikota berkomunikasi dengan salah satu peserta BPJS. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengapresiasi komitmen Pemkot Malang dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi warga Kota Malang, melalui layanan kesehatan berbasis digital. Dimana saat ini seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Kota Malang telah menerapkan sistem antrean pelayanan berbasis online yang terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN, aplikasi yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan. 

“Kami salut dengan komitmen Bapak Walikota dalam mewujudkan kemudahan layanan kesehatan bagi warganya. Kami sangat surprise, FKTP di Kota Malang sudah 100 persen menerapkan sistem antrean online yang terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN. Karena sebagus-bagusnya aplikasi, tanpa komando langsung dari beliau, tentu hal ini tidak akan terwujud,” apresiasi Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, saat mengunjungi Puskesmas Kedung Kandang, Rabu (11/3/2020), salah satu FKTP yang menerapkan sistem antrean online di Kota Malang,

Bacaan Lainnya

Didampingi Walikota Malang, Sutiaji, dan Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, Fachmi menyempatkan diri berdialog dengan beberapa peserta pengguna BPJS. Dari sebagian besar peserta telah menggunakan aplikasi Mobile JKN. “Ya untuk memudahkan mendapat nomor antrian. Karena bisa mengetahui perkiraan kapan dilayani, dan berapa pasien yang sedang dilayani. Sehingga saya bisa masak dulu, terus baru berangkat dari rumah,” ungkap Ira, warga Buring, salah satu pasien yang menunggu giliran dipanggil.

Dalam sistem antrean online, peserta dapat melakukan pendaftaran pelayanan kesehatan di FKTP tanpa datang langsung ke FKTP, pendaftaran (pengambilan nomor antrean) dapat dilakukan dari rumah melalui aplikasi Mobile JKN. Nomor antrean peserta dapat diketahui, sehingga peserta dapat memprediksi waktu kunjungan ke FKTP. Saat mendaftar peserta juga dapat menuliskan keluhan penyakitnya, sehingga FKTP dapat terinformasi lebih awal terkait kondisi peserta.

Melalui integrasi sistem pelayanan kesehatan berbasis online ini, Kota Malang menjadi cikal bakal Smart City Health Care. Pasalnya, Pemkot Malang dan BPJS Kesehatan telah bersinergi membangun infrastruktur demi kemudahan akses tersebut. “Akses disini juga lebih mudah, ada LED dan komputerisasi. Tenaga medis juga pro aktif mendatangi masyarakat. Melalui aplikasi Mobile JKN ini, pasien dan FTKP bisa langsung mengetahui RS lain yang dirujuk, jika kamar RS rujukan pertama sudah penuh,” imbuhnya.

Koordinasi di tengah kunjungan. (rhd)

Sementara itu, Walikota Malang Sutiaji mengatakan dirinya memberikan perhatian khusus implementasi Program JKN-KIS. Dengan pemanfaatan teknologi informasi, keterbukaan informasi dan kemudahan akses adalah hal yang ditunggu masyarakat saat ini. “Dengan teknologi menjadi efektif dan efisien. Daripada menunggu disini, masyarakat bisa melakukan aktifitas lainnya sebelum berobat,” ungkapnya.

Disebutkannya, saat ini sudah sekitar 70 persen pasien sudah menggunakan aplikasi ini. Ditargetkan dalam tiga bulan kedepan, akan tercapai pengguna 100 persen yang selaras dengan 100 persen FKTP. Dimana sebanyak 72 FKTP di Kota Malang telah mengimplementasikan antrean online yang diintegrasikan dengan Mobile JKN. Terdiri dari 16 Puskesmas, 21 Dokter Praktik Perorangan, 31 Klinik Pratama, 3 Klinik TNI dan 1 Klinik POLRI.

“Melalui Posyandu, PKK dan lainnya, akan kami sosialisasikan. Di sisi lain, kami juga minta FKTP dan RS untuk update data, sehingga masyarakat tidak merasa dipingpong, atau dibohongi misal terkait ketersediaan kamar,” tandasnya, sembari alasan memilih kawasan Madyopuro dimana masyarakatnya maternalistik. (rhd)

Baca Juga : Dituntut Kembalikan Uang Iuran BPJS, Dirut BPJS : Menunggu Detail Amar Putusan dan Hasil Rakor

Dirut BPJS Apresiasi Klinik Bunga Melati, Klinik Swasta Percontohan

Upgrade Mobile JKN, BPJS Permudah Pasien Antri Online di FKTP

disclaimer

Pos terkait

Komentar ditutup.