Sunarji, warga yang lain mengatakan, saat mengarak sapi, warga meyakini Nabi Sulaiman sedang melihat dan ikut mendoakan ternak yang mereka miliki. Karena itu, warga desa merayakan dengan penuh suka cita dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Sudah turun temurun untuk menghormati Baginda Nabiulloh Sulaiman,” ujarnya.
Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto mengapresiasi kegiatan tersebut. Diharapkan, kegiatan tersebut dapat terus dilestarikan.
“Kami sangat berharap dilestarikan, sehingga menjadi kekayaan adat istiadat bagi masyarakat yang tentu berefek domino sebagai ajang silaturahmi, saling melihat sapi temannya, saling belajar sehingga dapat ikut menopang rezeki keluarga,” terangnya.
Selain arak-arakan sapi, gunungan ketupat dan hasil bumi. Acara itu juga dimeriahkan penampilan kesenian tradisional Boyolali. (jul/mzm)
Baca juga:
- Dampak Proyek Drainase, Perumda Tugu Tirta Minta Maaf Siagakan Tim 24 Jam
- Pulihkan Semangat Pasca Tragedi Kanjuruhan, Askab PSSI Malang Gelar Kursus Pelatih Lisensi D
- Bapenda Sambang Pondok Pesantren Sosialisasi Layanan Pajak di Hari Santri
- Dahan Pohon Beringin Raksasa di Ngajum Timpa Kabel Listrik dan Truk Parkir
- Entas Anak Tidak Sekolah, Pemkab Malang Bentuk Tim Saber ATS Kecamatan