Batu, SERU.co.id – Sekitar 200 jamaah Masjid Agung An-Nur Kota Batu melaksanakan salat sunnah gerhana matahari, Kamis (20/4/2023). Selain jamaah dari warga masyarakat umum, juga dihadiri beberapa pengurus Nahdlatul Ulama Kota Batu.
Shalat sunnah gerhana matahari dilaksanakan sekitar pukul 11.40 WIB. Usai salat yang dikerjakan sebanyak dua rakaat, jamaah juga mendengarkan khotbah salat sunnah gerhana yang dibawakan oleh pengurus Lembaga Falakiyah PCNU Batu.
Ketua PCNU Kota Batu, Gus Takim mengatakan, mengerjakan salat gerhana merupakan ibadah yang hukumnya Sunnah muakkad atau salat sunnah yang dikuatkan.
Baca juga: Cek Jadwal Gerhana Matahari Total dan Sebagian di 38 Wilayah Pada 20 April 2023
“Dari segi agama, fenomena ini menunjukkan bahwa Allah itu Berkuasa,” serunya.
Gus Takim, sapaan akrabnya menjelaskan fenomena gerhana matahari seperti ini tidak bisa terjadi sewaktu-waktu tapi ini tidak ada kaitannya dengan menentukan satu Syawal. Sementara itu, Pengkhotbah sholat Gerhana, Mohammad Yusuf MPd menyebutkan, ini merupakan fenomena alam yang menunjukkan kebesaran Allah SWT dan kemampuan Allah SWT. Fenomena ini merupakan bukti bahwa manusia merupakan makhluk yang hanya diatur oleh Allah SWT.
“Matahari serta seluruh isi jagat raya ini seberapapun besarnya semuanya harus tunduk kepada aturan yang telah ditetapkan oleh Allah seperti hal yang terjadi pada saat ini,” ucapnya.
Baca juga: Ada Gerhana Matahari Muncul pada Ramadan Tahun ini. Benarkah?
Gus Yusuf, panggilannya menerangkan, fenomena Gerhana tidak ada kaitannya dengan kejadian-kejadian yang ada di muka bumi. Ia pun bercerita, zaman dulu di saat Nabi Muhammad SAW lahir, pada saat itu terjadi gerhana dan manusia menyangka bahwa terjadinya gerhana karena kelahiran Nabi Muhammad SAW. Begitu pula saat putra Kanjeng Nabi meninggal dunia, terkadi juga gerhana, maka kemudian masyarakat meyakini bahwa datangnya gerhana karena kematian putra Baginda Nabi.
“Kemudian Kanjeng Nabi menyatakan bahwa terjadinya gerhana bukan atas kejadian-kejadian yang ada di bumi, bukan karena hidupnya seseorang, bukan karena kematian seseorang tetapi merupakan kebesaran Allah SWT,” ungkapnya.