Di sisi lain, Basarah juga menyebutkan, dari 212 juta penduduk Indonesia, 77 persennya pengguna media sosial dan tercatat sebagai 10 besar di dunia. Namun minat baca orang Indonesia sangat rendah, sehingga cenderung mengkonsumsi informasi-informasi yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.
“Pada konteks inilah tanggung jawab teman-teman media menjadi sangat penting untuk meluruskan berbagai berita bohong. Berbagai berita hoax yang mungkin akan dipakai oleh sebagian oknum-oknum di tengah masyarakat. Baik untuk kepentingan ideologi tertentu, kepentingan politik praktis tertentu maupun kepentingan-kepentingan yang lain,” imbuhnya.
Basarah juga menyebutkan, hal ini menjadi tantangan terbesar media untuk menjadi penjaga moral bangsa. Dengan menciptakan ruang publik dalam berbagai informasi yang mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, diperlukan gotong-royong untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa.
“Tidak mungkin negara yang besar ini akan diperjuangkan sendiri,” pungkasnya
Senada, Ketua PWI Malang, Cahyono mengatakan, momen pertemuan seluruh insan pers se-Malang Raya ini merupakan hal yang sangat baik dan luar biasa. Momen ini bisa dimanfaatkan sebagai peningkatan sinergi antara insan pers dengan pemerintah, sehingga bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya.

“Hari ini sebagai momen yang sangat istimewa, Persatuan teman-teman wartawan bisa menjadi contoh di daerah lain. Semoga ini menjadi agenda tahunan, sekaligus pak Ahmad Basarah bisa memberikan saran dan masukan terkait kinerja jurnalis saat ini,” tegasnya. (dik/rhd)
Baca juga:
- Pelajar SMK di Malang Hilang Terbawa Arus Sungai Usai Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas
- Kenaikan Harga Jelang Nataru, Akademisi UMM Desak Pemerintah Perkuat Sistem Pangan Berkelanjutan
- Banjir Bandang Terjang Sumatra, Akademisi UMM Soroti Lemahnya Pengawasan dan Penegakan Hukum
- Raih Predikat Hotel Terfavorit di Batu Tourism Award 2025, Ini Kata GM Aston Inn Batu
- Bupati Sumenep Selamatkan Pegawai Honorer, Ribuan Pegawai Diangkat PPPK Paruh Waktu








