PROBOLINGGO, SERU.co.id – Kekompakan seluruh unsur/ instansi, baik vertikal maupun horisontal ikut mensuply air bersih kepada warga dibalik krisisnya air bersih di Kota Probolinggo dampak dari macetnya air PDAM sejak Sabtu (8/2/20) lalu akibat kerusakan pada pipa utama 18 dim yang ada di hulu sumber mata air Ronggojalu, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo yang hingga hari ini Rabu (12/2/20) belum selesai dalam perbaikan, membuat rasa haru bagi Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin.
Meski tidak sampai 10 persen dari jumlah warga kota probolinggo yang menjadi pelanggan PDAM, namun wali kota merasa kagum karena semua instansi ikut bahu-membahu mengatasi masalah krisis air bersih tersebut.
Memang, hingga kini masih belum ada kepastian kapan perbaikan pipa utama PDAM Kota Probolinggo di hulu sumber mata air Ronggojalu Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo itu rampung diselesaikan. Namun berbagai upaya dari semua lini tengah dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo dan instansi lainnya.
“Saya terharu atas semua kekompakan ini, saling bergandengan tangan berbagi air bersih untuk masyarakat. Saya juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat khususnya pelanggan PDAM selama beberapa hari ini,” ujar Wali Kota Habib Hadi, Rabu (12/2).

Ya, sejak pipa PDAM diperbaiki droping air dilakukan menggunakan truk tangki milik Pemerintah Kota Probolinggo ke rumah-rumah warga. Antara lain armada milik PDAM, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas PUPR dan Perkim, Damkar, Kodim/Koramil, Polres Probolinggo Kota, Yon Zipur, BPBD Kabupaten Probolinggo, BPBD Kota/Kabupaten Pasuruan. Bahkan, tiga pilar di Kecamatan Wonoasih pun peduli air bersih.
“Terima kasih banyak kepada OPD, tenaga relawan, TNI, Polri, Tagana, Damkar, semua pihak dan swadaya masyarakat yang ikut membantu kami mendistribusikan air bersih ke masyarakat. Saya sangat menghargai semua bantuan yang telah diberikan dan sangat bermanfaat,” ucap Habib Hadi panggilan akrab wali kota probolinggo ini.
Di beberapa permukiman pun sekarang ini terlihat selang air tersambung dari satu rumah ke rumah yang lain. Ini karena ada warga yang murni hanya mengandalkan air bersih PDAM untuk kebutuhan air, tapi masih banyak juga warga yang menggunakan pompa air tanah.
Dengan bergotongroyong, lanjut wali kota, dapat mempererat kekeluargaan antar sesama sehingga tercipta suasana yang harmonis antar warga. “Wujud kebersamaan dan kekompakan yang harus terjalin ini dapat membantu masyarakat yang mengalami kekurangan air karena dampak kerusakan pipa PDAM,” pungkas Habib Hadi. (Hend).