Begini Rekayasa Lalin Seputar Kayutangan Heritage saat Nataru

Kawasan Kayutangan Heritage akan diberlakukan satu saat rekayasa lalin Nataru. (wul) - Begini Rekayasa Lalin Seputar Kayutangan Heritage saat Nataru
Kawasan Kayutangan Heritage akan diberlakukan satu saat rekayasa lalin Nataru. (wul)

Malang, SERU.co.id – Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di wilayah Kota Malang, Dinas Perhubungan (Dishub) menggelar pertemuan Forum Lalu Lintas (Lantas) bersama stakeholder terkait lainnya. Kali ini membahas seputar rekayasa lalu lintas disaat musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kasi Manajemen Seksi Rekayasa Lalulintas, Dishub Kota Malang, Doni Haryono SE, memaparkan, sejumlah ruas jalan menggunakan skema satu arah mengatasi jumlah kendaraan yang diprediksi naik tajam saat musim libur Nataru. Salah satunya, ruas jalan Jenderal Basuki Rachmat atau kawasan Kayutangan Heritage.

Bacaan Lainnya

“Menetapkan satu arah di sepanjang ruas jalan Jenderal Basuki Rahmat dari arah Utara (PLN) menuju selatan (Rajabally) dan sepanjang jalan Jenderal Basuki Rachmat dari arah selatan (Toko Oen) menuju Rajabally,” serunya.

Selain itu, ruas jalan yang dijadikan satu arah lainnya, lanjut Doni, dari jalan Semeru sisi timur dari arah Rajabally menuju barat, sampai Pizza HUT jalan Bromo. Sementara ruas jalan Bromo sisi utara dari arah selatan, menuju utara (jalan Buring) dan jalan Bromo sisi selatan tetap dibuat dua arah. Termasuk sepanjang jalan Brigjend Slamet Riyadi dari arah barat ke timur.

“Selain rekayasa juga diperlukan penataan parkir di sejumlah titik parkir,” ungkapnya.

Wali Kota Malang bersama Forum Lalu Lintas dan Dishub Kota Malang. (dik) - Begini Rekayasa Lalin Seputar Kayutangan Heritage saat Nataru
Wali Kota Malang bersama Forum Lalu Lintas dan Dishub Kota Malang. (dik)

Senada, Kepala Laboratorium Transportasi dan Penginderaan Jauh Universitas Brawijaya (UB), Hendi Bowoputro menuturkan, pihaknya sudah melakukan kajian untuk mendapatkan sebuah hasil rekayasa lalu lintas yang paling efektif. Dengan rekayasa tersebut, salah satu keuntungannya kendaraan tidak perlu memutar terlalu jauh.

“Sudah kami hitung, sebenarnya tidak ada masalah. Hanya nanti di Jalan Bromo yang nantinya besar kemungkinan terjadi padat merayap, namun tidak sampai membuat kemacetan arus lalin,” ujar Bowo, sapaan akrabnya.

Dirinya sepakat, kendaraan dari arah selatan yang melewati Kayutangan dibelokkan ke arah Jalan Semeru dan dari arah Utara yang melewati PLN dibelokkan ke Jalan Kahuripan.

disclaimer

Pos terkait