Menggunakan sejumlah metode yang adaptif, seperti pembelajaran menggunakan gambar dan aktivitas. Jarik Ma’Siti dalam tiga tahun implementasinya telah menyentuh ratusan siswa istimewa di SMPN 10 Kota Malang. Replikasi pun saat ini tengah dikembangkan pada sejumlah sekolah lain.
“Jarik Ma’Siti, alhamdulillah sangat baik progresnya. Maka kami pun saat ini dalam proses menyiapkan perwal pendidikan inklusi yang core-nya banyak diambil dari pembelajaran di SMPN 10,” terang Suwarjana, Kadisdikbud Kota Malang, yang berkomitmen untuk memperkuat regulasi replikasinya.

Terpisah, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji sangat mengapresiasi capaian ini. Dan meminta Jarik Ma’siti terus dikembangkan serta dievaluasi.
“Ini adalah bagian ikhtiar Kota Malang mewujudkan pendidikan yang makin setara untuk anak-anak kita. Memenuhi amanah konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Terima kasih dan jangan berhenti berkarya,” pesan Sutiaji. (rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja