Probolinggo, SERU.co.id – Aksi seorang wisatawan asing atau bule yang buang air kecil di bibir kawah Bromo menuai berbagai kecaman. Video tersebut diunggah oleh akun @hometown.earth.
Akun tersebut menuliskan keterangan akan kembali ke Wina, Austria dalam waktu dekat. Keterangan yang dituliskan adalah mengenai Gunung Bromo yang terkenal dan asyik dijelajahi dengan motor trail. Belum diketahui siapa sosok bule yang kencing di pinggir kawah.
Aksi tidak terpuji itu menuai kemarahan warga net. Sejumlah pengguna asal Indonesia mengatakan jika tindakan itu bertentangan dengan norma yang ada.
“Dude! Seriously? KEEP YOUR MANNERS DUDE!” tulis akun ghe.bhyyy.
Reaksi warga sekitar Gunung Bromo juga mengecam aksi tersebut. Salah satu relawan Bromo mendesak agar bule itu segera meminta maaf.
“Kawasan Bromo, bagi masyarakat Tengger merupakan tanah hila-hila atau tanah suci, jangan lah dinodai dengan tindakan seperti itu. Apalagi diunggah di medsos, tidak etis,” tuturnya.
Senada, tokoh adat suku Tengger Probolinggo Supoyo menjelaskan jika Gunung Bromo merupakan tempat yang sakral karena berhubungan dengan nenek moyang mereka, yaitu Joko Seger dan Roro Anteng. Supyo meminta agar wisatawan tidak berperilaku buruk saat berwisata ke Bromo.
“Karena Gunung Bromo sakral, hindari kencing menghadap Bromo, dilarang mengambil barang di sekitar gunung untuk dibawa pulang, ditakutkan disuruh kembalikan sama leluhurnya yang menjaga Bromo,” ujar Supoyo.
“Kasihan nanti jauh-jauh datang lagi hanya untuk mengembalikan barang. Kalau hanya lihat tidak apa-apa terus kembalikan, dan jangan lempar batu ke kawah Bromo dan jaga ucapan dan hati dari kejelekan, Gunung Bromo sakral,” sambungnya.
Sementara itu, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan keprihatinan atas tindakan wisatawan tersebut. Dalam pernyataan TNBTS, Gunung Bromo dinilai sebagai gunung yang memiliki nilai kesakralan.
“Selain tidak etis krn kencing di sembarang tempat juga mencederai kesakralan lokasi yg di hormati oleh masyarakat Tengger. Bromo Tengger Semeru selain krn eksotika nya tetapi lokasi tersebut juga disucikan / dihormati oleh masyarakat Tengger sehingga seyogyanya pengungjung atau siapapun juga yang berkunjung atau bertamu ke lokasi tersebut menjunjung tinggi dan menghormati kesakralan lokasi2 di Bromo dsk,” bunyi pernyataan Kasubbag Data, Evaluasi, Pelaporan, dan Kehumasan BB-TNBTS Syarif Hidayat. (hma/rhd)