Menpora Segera Cairkan Bonus Peraih Medali Sea Games 2019

• Harapkan pemikiran baru dari Muktamar KAMMI

Kota Malang, SERU – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali berjanji akan memberikan segera bonus atlet peraih medali di Sea Games Filipina 2019. Tinggal menunggu penghitungan ulang dari penambahan anggaran yang dimintakan melalui Kementrian Keuangan (Kemenku) RI.

Baca Lainnya

”Sudah kami ajukan kepada Presiden Joko Widodo. Selanjutnya kami koordinasikan dengan Menteri Keuangan untuk kekurangan anggaran bonus. Alhamdullilah, Bu Menteri (Sri Mulyani, red) langsung meresponnya,” seru Zainudin, usai membuka Muktamar XI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), di Hotel Atria, Kota Malang, Rabu (11/12/2019) malam.

Zainudin berharap koordinasi segera selesai, Sehingga bonus bisa segera diberikan kepada atlet peraih medali. Namun, untuk besaran nilai bonus, Zainudin enggan membocorkannya. Pasalnya, nominal bonus keseluruhan diperkirakan bertambah lantaran melebihi target. Sehingga dirinya khawatir salah atau dianggap ingkar. ”Kalau malam ini selesai. Besok (Kamis, 12/12/2019), pasti langsung saya umumkan dan saya langsung berikan. Karena, Pak Presiden (Joko Widodo) minta bonusnya segera diberikan dan jangan menunggu keringatnya kering,” janji mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) ini.

Perlu diketahui, anggaran yang disiapkan oleh Menpora sebesar Rp 65 miliar. Anggaran tersebut disamakan dengan perolehan medali saat SEA Games 2017 di Malaysia. Dimana Indonesia saat itu menutup kompetisi dengan meraih 38 medali emas, 63 perak, dan 90 perunggu, total 191 medali.

Sementara di Sea Games 2019 di Filipina, hingga kini Indonesia berhasil mengoleksi 72 medali emas, 84 perak, dan 111 perunggu dengan total perolehan 266 medali. Dan jumlah ini jauh melebihi target yang dipatok, dari target awal 45 medali emas naik menjadi target maksimal 60 medali emas. “Secara raihan medali jauh melebihi target. Namun disisi lain, gagal memenuhi target arahan Presiden Jokowi yang meminta setidaknya menduduki peringkat runner up. Tapi, sudahlah. Itu sudah maksimal,” dalihnya.

Disebutkannya, ada beberapa cabang olahraga dan nomor olahraga yang diikuti belum bisa maksimal seperti gulat, tenis meja, hoki, dan lainnya. Selain itu, cabang olahraga asli dari tuan rumah dimana Indonesia belum memiliki federasi. “Saya sudah minta ke KONI membenahi organisasi tenis meja karena ada tiga kepengurusan. Juga hoki kita di banned lantaran ada pemain tetapi tidak ada kepengurusan. Ini PR,” tegasnya.

Soal sepakbola, lanjutnya, tidak ada prestasi dari kerja instan. Berbekal Inpres nomor 3 tahun 2019 tentang sepakbola, Menpora, Menko PMK dan stakeholder sedang menyusun road map pengembangan sepakbola nasional. Agar arah dan pembinaan jangka panjang mencetak atlet berprestasi dapat tercapai.

Para peserta muktamar KAMMI di Kota Malang. (rhd)

Disinggung korelasi Menpora dalam Muktamar KAMMI, Zainudin menyampaikan program prioritas pemerintah dalam pembangunan SDM yang tak lepas dari mahasiswa sebagai pemuda dan organisasi kepemudaan. “Bagaimana kesatuan aksi mahasiswa Muslim menyatukan kebangsaan dalam satu tarikan nafas. Terbuka lebar bagi KAMMI dan organisasi kepemudaan lainnya untuk berpartisipasi aktif. Mudah-mudahan Muktamar KAMMI menghasilkan pemikiran yang cemerlang bagi pembangunan bangsa saat ini dan ke depan,” ucapnya, seperti dalam sambutan pembukaan.

Tema yang diangkat, Cipta Karya dan Kolaborasi Sambut Kejayaan Negeri, sejalan dengan program pemerintah melalui Kemenpora. Dimana menitikberatkan pemberdayaan generasi muda. Mendorong pemberdayaan pemuda yang kreatif, inovatif, berdaya saing, mandiri dan mampu menjawab tantangan jaman. “Sekaligus ini solusi permasalahan generasi muda melalui industri kreatif dalam menjawab pengangguran terbuka. Selain itu, menguatkan karakter budaya bangsa untuk mengimun atau memfilter ideologi dan budaya asing yang masuk ke Indonesia,” tandasnya, didampingi Ketua Umum PP KAMMI, Irfan Ahmad Fauzi, SPd, MHum.

Wakil Walikota Malang harapkan muktamar KAMMI lahirkan pemikiran jawab tantangan bangsa. (rhd)

Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, mengucapkan selamat datang dan bermuktamar di Kota Malang kepada para peserta. Disebutkan, Kota Malang sebagai sejarah tempat lahirnya ICMI dan KAMMI. Dari Muktamar ini, Wawali berharap agar lahir pemikiran baru terhadap permasalahan bangsa saat ini.

“Sebagai kota pendidikan yang didatangi ribuan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, jumlah pemuda-pemudinya jauh lebih tinggi dibandingkan penghuni penduduk asli.
Tantangannya, angka pengangguran terbuka dari Kota Malang masuk tertinggi di Indonesia. Salah satunya hadirnya mahasiswa. Melalui Muktamar KAMMI ini, semoga membawa hasil yang bermanfaat bagi kita semua,” ungkap Bung Edi, sapaan akrabnya. (rhd)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *