Dirinya tidak ingin konflik tersebut terjadi berlarut-larut dan berkembang. Sehingga dari konflik tersebut memunculkan stigma dan labeling negatif terhadap perguruan pencak silat.
“Apalagi ini masih dalam rangkaian HUT Arema Ke 35 dan HUT RI ke-77. Ayo jangan terpecah belah, ini pasti ada pihak lain yang mengharapkan perpecahan,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan dari PSHT Cabang Kota Malang, Hendro Suprapto mengatakan, pihaknya tidak ingin permasalahan ini terjadi kembali di masa yang akan datang.
“Intinya kita sepakat untuk berbicara kedepannya, gimana caranya Malang Raya aman kondusif, itu aja. Kita dari masing-masing komunitas memberikan pengertian untuk saling mengingatkan dan menjaga, tidak saling menyalahkan,” kata Hendro.
Dirinya mengungkapkan, jika peristiwa yang terjadi di Jalan Sudanco Supriadi, Sukun tersebut terjadi disebabkan spontanitas. Dirinya juga mengatakan, pihaknya tidak ada niatan untuk membuat kericuhan. Dirinya juga meminta kepada seluruh anggota PSHT Kota Malang agar tidak terprovokasi oleh berita yang belum tentu kebenarannya.
“Namanya aja Persaudaraan Setia Hati dalam arti guyub rukun, gimana caranya adik-adik setelah dilantik saat pengesahan yang merupakan rangkaian selama satu tahun lebih dari latihan,” pungkasnya. (bim/mzm)
Baca juga:
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan
- Polres Batu Aksi Pasang Stiker Call Center 110 Di Lokasi Strategis Demi Pelayanan Cepat
- Polisi Dalami Motif Pengeroyokan Pelajar SMKN 4 Malang Diduga Kesalahpahaman