Malang, SERU.co.id – Masyarakat Kota Malang yang menggandrungi film lawas tidak usah bingung lagi untuk meluapkan kerinduannya. Kini, setiap akhir pekan di Kayutangan Heritage Kota Malang terdapat pemutaran film-film jadul gratis untuk masyarakat.
Hal itu dimotori oleh Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Malang, Drs Hariadi mengatakan, jika pemutaran film jadul tersebut pertamakali ia lakukan. Ia juga merencanakan, kalau setiap akhir pekan, mulai jam 20.00 hingga selesai di tempat tersebut akan diputarkan film-film klasik.
“Saya pikir ini baru pertama kali ya, ini kita lakukan secara rutin nanti, setiap minggu, filmnya ganti-ganti,” seru Hariadi.
Ia menambahkan, jika pemutaran film klasik tersebut merupakan inisiatifnya sendiri. Pemilik Museum Old Cinema tersebut juga bertujuan untuk memperkenalkan beberapa sinematograf jadul yang sering dipakai saat jaman dahulu.
“Tujuannya ya sambil memperkenalkan kepada orang-orang, kebanyakan mereka tidak tau kalau media lama itu begini. Jadi ini media-media yang menurut saya perlu dilestarikan,” ungkapnya.
Tak hanya ingin memperkenalkan perkakas terkait perfilm-an, Hariadi juga ingin menyuguhkan film-film karya anak bangsa, yang kini sudah tidak ditemui dimana-mana untuk pemutarannya. Film yang pertama kali diputarnya, yaitu film laga aksi kolosal yang berlatar Nusantara zaman kerjaan Majapahit.
“Kebetulan filmnya ini sudah berumur 42 tahun, ya ini supaya orang juga bisa mengetahui film-film karya anak bangsa. Nama filmnya Saur Sepuh 2,” ujar Hariadi.
Ia juga menyampaikan, alasannya memilih kawasan Kayutangan Heritage yaitu untuk ikut meramaikan kawasan wisata Kota Malang tersebut. Terbukti, antusias dari pengunjung baik warga setempat terbilang cukup ramai.
“Antusias dari warga sangat luar biasa, ini mungkin karena baru pertama kali. Jadi kita rencananya setiap minggu, mulai jam delapan malam sampai selesai, sambil meramaikan Kayutangan,” tuturnya.
Senada, salah satu anggota dari BPPD, Syamsul Maarif mengatakan, supaya kawasan Kayutangan Heritage ini lebih dikenal. Selain terkenal, tentunya di kawasan ini juga tidak luput dari nuansa-nuansa ‘old’.
“Kalau berbunyi heritage tentunya mengenal sesuatu yang modelnya lama, seperti proyektor ini yang sekian lama masuk museum. Kita juga munculkan lagi, film-film yang akan ditayangkan juga film lama,” kata Syamsul

Hal tersebut juga disupport oleh pihak Pemerintahan Kota Malang. Sebelumnya Syamsul sudah meminta ijin atas kegiatan yang dilaksanakan di kawasan wisata promosi tersebut.
“Sudah meminta ijin ke Kepala Disporapar Kota Malang, ibu Id. Kebetulan kita juga disupport dan diberikan ijin untuk menggunakan wilayah ini,” sambungnya.
Ia juga berharap, agar kegiatan tersebut terus berjalan dengan konsisten, serta dapat memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat sekitar, terutama dalam segi perekonomian.
“Harapan kami paling tidak bisa menumbuhkan Kayutangan menjadi salah satu ikon Kota Malang yang bisa dinikmati oleh khalayak ramai. Tentunya, lama-kelamaan itu ada beberapa faktor yang akan terdampak, seperti halnya masalah ekonomi, sehingga di sini banyak orang jualan,” tutupnya.
Salah seorang pengunjung kawasan Kayutangan Heritage, Toni (46) mengaku senang dengan adanya pemutaran film klasik tersebut. Ia juga menuturkan, di tempat-tempat lain menurutnya masih belum ada yang menyelenggarakan kegiatan serupa.
“Sangat baik, soalnya bisa flashback ke jaman dulu, hal ini juga jarang dilakukan, baru di sini kayaknya,” ungkap Toni. (ws5/mzm)
Baca juga:
- Pengamat Sebut Jokowi Masuk Bursa Ketum PPP sebagai Wujud Partai Kehilangan Arah
- Timwas DPR Optimistis Haji 2025 Lebih Baik, Saudi dan Indonesia Sama-Sama Berbenah
- 11 Korban Masih Hilang di Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon, Polisi Periksa Enam Saksi
- Terapkan Skema Murur, Jemaah Tidak Turun dari Bus Saat di Muzdalifah
- Kodim 0833 Gelar Karate Championship Piala Dandim 0833