Sutiaji Minta Edukasi Sejak Dini Soal Lingkungan dan Sampah

Beberapa siswa menanam tanaman endemik lokal di sekitar TPA Supit Urang. (jaz) - Sutiaji Minta Edukasi Sejak Dini Soal Lingkungan dan Sampah
Beberapa siswa menanam tanaman endemik lokal di sekitar TPA Supit Urang. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 kali ini mengambil tema ‘Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim’. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meminta untuk terus mengedukasi anak sekolah sebagai generasi merawat lingkungan.

Walikota Malang, Drs H Sutiaji menjelaskan, urusan sampah telah masuk sebagai urusan global. Bagaimana dihadapkan pada situasi luar biasa, ancaman panas bumi yang seharusnya terus dikurangi melalui berbagai cara.

Bacaan Lainnya

“Untuk itu hari ini bersama-sama sekecil apapun anak yang menjadi penerus generasi kedepan harus diajak berpikir. Bagaimana kita peduli terhadap lingkungan,” seru Sutiaji, di TPA Supit Urang Mulyorejo Kecamatan Sukun, Senin (21/2/2022).

Ketika penggunaan sampah plastik, non organik dan penggunaan barang yang tidak ramah akan menjadi ancaman Kota Malang lebih panas. Sehingga pihaknya terus mengingatkan bahwa sampah menjadi ancaman, ketika tidak dimanajemen dengan baik.

“Tapi juga menjadi ancaman ketika perilaku kita kurang baik terhadap sampah. Cara perilaku tidak baik yaitu membuang sampah sembarangan, sehingga berakibat efeknya kepada orang lain termasuk dirinya sendiri,” ungkapnya.

Sutiaji membuka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022. (jaz) - Sutiaji Minta Edukasi Sejak Dini Soal Lingkungan dan Sampah
Sutiaji membuka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022. (jaz)

Ia menambahkan, literasi masyarakat berkaitan perilaku terkait sampah dan ramah lingkungan harus dibangun. Mulai dari perilaku masyarakat, sejak dari rumah mestinya sudah harus ada pemilahan sampah.

Sutiaji mengaku, menempatkan sampah pada tempatnya sebagai bentuk edukasi. Agar masyarakat tersadarkan, ternyata limbah milik pribadi juga menjadi urusan orang lain ketika tidak mempunyai perilaku baik terhadap sampah.

Diketahui, TPU Supit Urang berada di lahan sekitar 32 hektare, ditambah sanitary landfill kerjasama dengan Jerman sebagai bentuk komitmen Pemkot Malang. Total Rp250 miliar digelontorkan dimana kegunaannya hanya lima sampai enam tahun.

“Kita mikir lagi ketika perilaku kita baik. Ada visibilty studynya bahwa nanti sistem bakteri ada sel sepanjang Januari sampai Desember,” beber pria penghobi badminton ini.

Senada, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Wahyu Setianto mengungkapkan, hari ini memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) memang secara nasional diperingati di masing-masing dinas lingkungan hidup.

Tiga minggu yang lalu sudah berkoordinasi dengan teman-teman Peduli lindungi lingkungan, kelompok Adiwiyata, sekolah-sekolah. Tujuan pertama, memperingati HPSN, kedua memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah bahwa sampah jangan dibenci.

“Dengan sampah bisa banyak hal yang kita lakukan,” ujar Wahyu Setianto. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait