Malang, SERU.co.id – Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) terhadap ‘Penyelenggaraan Reklame’ resmi ditandatangani oleh DPRD Kota Malang dan Pemkot Malang. Salah satu usulan yang disetujui adalah mengkonsep reklame sesuai kearifan budaya lokal.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengungkapkan, kearifan lokal tersebut sesuai dengan seni budaya yang dimiliki Kota Malang. Ada kekhasan bando reklame terkait bentuk di Kota Malang, sehingga indah untuk dilihat.
“Nanti di Perwal itu ada juklak juknis, makanya kita tentukan. Masak dari dulu bando bentuknya kotak saja, persegi panjang,” seru Made, sapaannya, selepas Rapat Paripurna di Ruang Sidang Gedung DPRD Kota Malang, Senin (14/2/2022).
Menurut Made, seharusnya ada hiasan yang menghidupkan, tidak hanya sekadar iklan yang menghalangi pandangan mata. Seperti ada lampu-lampu atau apa saja yang bisa membedakan, tetapi tidak menghilangkan fungsi iklan tersebut.
“Tapi tetap menciri khaskan Kota Malang,” bebernya.
Pihaknya sepakat, muatan lokal dimaksud yaitu bentuk reklame ada estetika, ada seni dan tidak asal pasang. Kemudian para pelanggar harus segera ditindak, karena perda ini sudah mengadopsi undang-undang diatasnya.
“Artinya seluruh peraturan yang sifatnya pelanggaran ya harus ditindak. Sudah tidak ada toleransi, harus segera ditindak,” terangnya.
Perihal sanksi pidana, pihaknya mengakui selama ini belum tegas dan tidak sampai ke ranah hukum. Sehingga adanya Perda ini, kemudian komisi B akan benar-benar mengawal sesuai tugas pokok dan fungsi.
Karena jika tetap berada dalam koridor, Made meyakini pasti ranahnya akan kearah pidana. Sebab jika jelas-jelas melanggar, kenapa tidak dipotong atau tidak ditertibkan. Dugaannya, pasti ada sesuatu disitu, inilah pidana yang akan dibawa oleh DPRD Kota Malang.
“Kita ingin peraturan yang kita buat, kita ikuti dan patuhi bersama,” tegas Made.
Made meyakini potensi Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) dari sektor reklame bisa dibilang besar. Kemarin pihaknya menyampaikan target diangka Rp8 miliar. Tetapi realisasinya hanya di Rp2 miliar karena covid-19. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Pelajar SMK di Malang Hilang Terbawa Arus Sungai Usai Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas
- Kenaikan Harga Jelang Nataru, Akademisi UMM Desak Pemerintah Perkuat Sistem Pangan Berkelanjutan
- Banjir Bandang Terjang Sumatra, Akademisi UMM Soroti Lemahnya Pengawasan dan Penegakan Hukum
- Raih Predikat Hotel Terfavorit di Batu Tourism Award 2025, Ini Kata GM Aston Inn Batu
- Bupati Sumenep Selamatkan Pegawai Honorer, Ribuan Pegawai Diangkat PPPK Paruh Waktu








